Pulang sekolah Abella tidak minta di jemput oleh supirnya.
Ia sengaja ingin pulang naik taxi karena ia ingin mampir ke toko buku yang tidak jauh dari sekolahnya.
Sudah menjadi rutinitasnya minimal 1 Minggu sekali Abella akan berkunjung ke toko buku. Tak lama dalam perjalanan akhirnya Abella sampai di toko buku langganan Abella.
Ketika ingin masuk ke dalam toko, Abella melihat ada seseorang yang tidak asing dari penampilanya. Abella mencoba mendekati orang itu. Dan yah benar saja dia adalah orang yang Abella kenal. Abella berniat ingin pergi saja dari toko buku itu namun orang itu keburu melihat Abella." Bell. Kamu di sini juga? " Tanyanya kepada Abella. Dengan malas Abella berhenti dan memutar badannya menghadap orang itu.
" Iya Da, tapi ini udah mau pulang kok." Jawab Abella kepada Huda. Iya orang itu adalah Huda si ketua kelas 11 MIPA 1.
" Perasaan kamu baru datang, kok udah mau pulang aja Bell." Tanya Huda kepada Abella.
" Iya ini barusan kakak aku kasih kabar katanya ada acara keluarga mendadak, jadi aku harus buru-buru pulang. Oiya aku duluan ya Da." Jawab Abella dan langsung pergi meninggalkan Huda.
Baru saja wajah Huda tidak kelihatan, muncul lagi wajah orang yang lebih mengesalkan. Abella pura-pura tidak melihatnya. Ia terus berjalan lurus tanpa menghiraukan ora yang ada di hadapannya.
" Abella aku minta maaf." Ucap Gio seseorang yang ada di hadapan Abella.
" Iya udah aku maafin. Dan sekarang kita udah ngga ada hubungan apa-apa." Jawab Abella cuek.
" Tapi Bell ak_"
" Aku fokus sama sekolah aku. Dan kamu fokus sama kuliyah kamu." Abella sengaja memotong kalimat Gio karena kali ini ia udah benar-benar muak.
" Apa ngga ada kesempatan lagi untuk kita bisa bersama kembali seperti dulu Bell?" Tanya Gio kepada Abella.
" Kesempatan kamu bilang? H? Kesempatan? Lucu ya. Udah tiga kali kamu selingkuh dengan orang yang berbeda dan kamu masih menanyakan kesempatan? Dasar cowok ngga tau malu." Ucap Abella di iringi senyuman sinis.
" Abella dengerin aku dulu " ucap Gio namun tidak di hiraukan oleh Abella ia memilih untuk pergi meninggalkannya sendirian.
Sungguh ada apa dengan hari ini? Kenapa Abella selalu bertemu orang-orang yang tidak Abella suka?.
Hari ini mood Abella benar-benar rusak. Ngga ada yang bisa memperbaiki mood Abella ketika lagi rusak. Kecuali coklat. Untung saja Abella punya kakak yang peka nya minta ampun.
Saat Abella lagi ada di kamar tiba-tiba kak Akhyar datang dan membawa 1 porsi brownies lumer yang sangat menggoda iman Abella. Abella mana tahan melihat yang manis-manis kaya gini. Brownies lumer nya manis, yang bawain juga manis. Sungguh nikmat mana yang engkau dustakan." Kak Akhyar Abella cinta deh, mewah mwah mwah. Terimakasih gantengnya aku " kedatangan kak Akhyar di sambut heboh oleh si bungsu.
" Hem, tapi ada syaratnya." Jawab kak Akhyar
" Ikhlas ngga nih?" Tanya Abella ia menaik - turunan alisnya
" Ikhlas. Tapi ada syaratnya." Jawab kak Akhyar
" Em yaudah apa syaratnya?" Tanya Abella sambil memajukan bibirnya.
"Syaratnya kamu harus janji sama kakak, kamu harus selalu bahagia. Kamu ngga boleh sedih-sedih lagi. Jangan manyun-manyun kamu kelihatan jelek dek hahahaha" ucap kak Akhyar di iringi tawanya.
Abella tidak menjawab ucapan dari kak Akhyar. Ia bergegas menubrukan wajahnya ke dada bidang kak Akhyar.
Ia peluk erat-erat badan kak Akhyar. Abella merasa sangat beruntung mempunyai kakak seperti kak Akhyar yang sangat sayang kepadanya.
Kak Akhyar selalu menampakkan senyum bahagianya kepada ke dua adiknya, Abella dan kak Rina. Walaupun sebenarnya Abella tau kak Akhyar juga merasakan apa yang Abella dan kak Rina rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Ketiga Yang Tak Tergapai
RomanceCinta tidak bisa menjamin untuk bisa bersama Sayang tidak bisa menjamin untuk bahagia Dan Setia tidak bisa menjamin untuk selalu ada Mengharapkan Titik ke tiga antara Aku Kamu dan Tuhan adalah takdir. Jika memang di takdirkan untuk selalu bersama l...