Pprakk ..
Abella tidak sengaja menjatuhkan remot tv yang ia genggam Menggunakan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya ia memegang hp yang ia tempelkan di telinga kirinya. Ia sedang mengangkat telefon dari Tante Ayu, ibu satria.
" Saya ngga salah dengar Tan? " Tanya Abella dengan nada yang syok.
Dari balik teleponnya terdengar Tante ayu yang terkekeh renyah.
" Ngga, kamu ngga salah dengar."
Terlihat Abella sangat excited mendengar kabar dari Tante Ayu.
" Ya sudah Tante, aku siap-siap dulu. Assalamualaikum." Ucap Abella lalu mematikan teleponnya.
Abella melompat-lompat sangat excited dan sangat kegirangan. Wajahnya tampak bahagia dan pipinya terlihat memerah.
Kak Akhyar yang melihat adiknya Tantrum itu pun menampakkan ekspresi kebingungan.
" Aaaaakkkk aaaaakkkk aaaaakkkk."
Kak Akhyar menutup telinganya karena teriakan adik bungsunya yang menembus kuping kanan, kuping kiri, mata, telinga, jantung, hati, perut, dan keluar lewat anus.
" Kakakkkkkkk kakk Akhyarrrrr." Abella terus kegirangan.
" Apa si dek? Istighfar dek istighfar. Ada apa?"
Abella menghentikan aktivitas nya. Ia berjalan menghampiri kak Akhyar lalu duduk di sebelahnya.
" Kak tau ngga? " Tanya Abella dengan excited nya.
Kak Akhyar sudah siap mendengar ucapan Abella dengan wajah yang tampak excited juga.
" Ngga, emang ada apa?"
Abella tersenyum kegirangan, "hari ini satria sama Dhani balik ke indo kak"
Deg
Wajah kak Akhyar seketika berubah 180 derajat. Ekspresi kak Akhyar yang tadinya sangat excited itu seketika berubah menjadi diam. Kak Akhyar tidak menjawab perkataan Abella.
" Kak? Kok diam aja si? Auk ah aku mau mandi mau siap-siap mau jemput mereka di Bandara." Ucap Abella lalu pergi dari hadapan kak Akhyar.
Kak Akhyar masih diam sambil memperhatikan adik nya berjalan menjauh dari nya. Setelah adik nya tidak terlihat, kak Akhyar menepuk jidatnya sendiri.
" Aduh, gimana ini."
Di sisi lain Abella akan segera bersiap untuk menjemput satria dan Dhani. Tak lupa ia menelpon Huda untuk mengajaknya agar menemani Abella ke bandara.
Setelah bersiap dengan outfit serta riasan tipisnya, Abella terlihat begitu cantik dan sangat anggun.
Abella menuruni tangga dan melihat Huda yang sudah berada di ruang tamu. Huda yang melihat Abella berpenampilan berbeda pun melongo. Tak dapat di pungkiri Abella memang secantik dan seanggun itu.
" Ayo Da, kita ngga boleh telat." Ucap Abella dengan semangatnya.
" Cantik banget si yang mau ketemu, si ekhem." Goda Huda kepada Abella.
" Apaan si da, ayo ah berangat."
Dengan senyuman getir Huda mengangguk lalu mereka bergegas menuju mobil Huda.
Sebelum meninggalkan rumah, kak Akhyar berpesan kepada Huda. " Nanti kalau ada apa-apa kabarin aku Da."
Huda mengangguk sambil tersenyum, "tenang kak, aman kalau sama aku." Jawab Huda dengan ramah.
Di sepanjang perjalanan Abella tak henti-hentinya senyum-senyum sendiri sambil terus mengaca dan sesekali membenarkan rambutnya. Huda yang melihat itu pun hanya geleng-geleng kepala sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Ketiga Yang Tak Tergapai
Любовные романыCinta tidak bisa menjamin untuk bisa bersama Sayang tidak bisa menjamin untuk bahagia Dan Setia tidak bisa menjamin untuk selalu ada Mengharapkan Titik ke tiga antara Aku Kamu dan Tuhan adalah takdir. Jika memang di takdirkan untuk selalu bersama l...