12

6 2 0
                                    

Di pagi buta Abella sudah di kaget kan dengan suara alarm yang ada di kamar Abella. Sungguh ini bukan suara alarm miliknya. Abella selalu memakai nada dering manual yang ada di hp nya. Sedangkan suara alarm kali ini yang ia dengar adalah instrumen sebuah lagu yang berjudul " kembang perawan ".

Sungguh ketika mendengar instrumen itu, Abella seketika merinding karena nadanya yang terkesan horor. Dengan nyawa yang belum terkumpul Abella mencari sumber suara itu. Abella di kagetkan karena ia baru sadar ternyata di samping ia tidur ada kak Rina yang tertidur pulas. Dan suara alarm itu ternyata berasal dari hp kak Rina.

" Kak Rina, kak. Alarm nya udah bunyi " ucap Abella sembari menggoyangkan tangan kak Rina.

" Kakk bangunnn!" Setelah mengucapkan itu Abella kembali memejamkan matanya. Ia tidak bisa menahan kantuknya. Rasa mager yang sudah menjalar ke seluruh tubuhnya membuat ia dengan mudah memejamkan matanya kembali.

Selan 15 menit Abella tertidur kembali ia di kagetkan oleh bunyi alarm yang berbeda. Kali ini alarm adzan yang berbunyi entah dari hp siapa. Yang jelas Abella tidak pernah menggunakan suara adzan untuk nada dering alarmnya.

Abella dengan perasaan donggol langsung duduk di tepi ranjang. Ia melihat sudah tidak ada kak Rina lagi di sebelahnya. Kemudian ia bangun untuk menyalakan lampu kamarnya. Setelah lampu menyala ia melihat pemandangan yang tidak sedap di sudut kamarnya.

" Petuahh punyaa kakakkkk!!! " Dengan nafas yang menggebu ia berjalan dengan cepat menuju sofa yang ada di sudut kamarnya.

" Kak Akhyar ih. Bangunnnnn!!!"

" It's kakakkkk apa-apaan ini. Kenapa baju aku di buat alas tidur. Kan jadi berantakan semua. Susah-susah tadi malam aku lipat. Sekarang berantakan semua kan!! " Abella menggerutu dengan perasaan kesalnya. Sungguh Abella ingin sekali mencubit gintal kak Akhyar.

" Kakak ituuu ngga tauuu rasanya sudah susah payahhhh melipatnyaaa!!!. Malah di buat alas tidurrrr!!! " Abella berbicara sambil berjalan menuju kasur nya.

Setelah melihat kak Akhyar yang tidak ada respon, Abella menekukan kakinya di atas ranjang. Kemudian ia memeluk kakinya sendiri dan rambut panjang Abella terurai menutupi wajahnya yang bersembunyi di balik lutut. 

Kak Akhyar berusaha mengumpulkan nyawanya. Sungguh di luar dugaannya, ia pikir setelah bangun tidur nanti ia hanya akan mendengar suara alarm adzan yang tadi malam ia aktifkan. Namun ternyata ia malah mendengar lebih dari alarm. Ini sudah seperti suara siaran yang menggemparkan seluruh jagad raya Indonesia merdeka.

Namun setelah itu ia tidak lagi mendengar suara milik adek bontotnya itu. Entahlah kemana perginya bocah itu. Setelah kak Akhyar tersadar lalu ia bangkit dan merubah posisinya menjadi menduduki sofa. Betapa bingungnya ia melihat Abella yang duduk memeluk lututnya sendiri di ujung kasur.

Kak Akhyar bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Abella. Ia berdiri di samping Abella terduduk lalu ia mengelus seurai rambut Abella. Dapat di lihat Abella yang terdiam tanpa suara. Dengan menahan rasa kantuk dan suara yang masih terasa serak khas bangun tidur kak Akhyar bertanya kepadanya.

" Kenapa Hem? "

Tanpa Abella pedulikan ia segera bangkit dan hendak meninggalkan kak Akhyar. Namun langkahnya terhenti karena kak Akhyar lebih dulu memegang tangan Abella.

" Kenapa coba ngomong sama kakak "

Tanpa ekspresi Abella mengacungkan jari telunjuknya ke arah sofa. Mata kak Akhyar mengikuti jari telunjuk Abella. Dan saat itu juga kak Akhyar menepuk jidatnya sendiri. Sekarang kak Akhyar sudah menemukan penyebab mengapa ia mendengar suara yang membuat heboh se isi jagad kamar Abella pagi hari ini.

Setelah itu Abella langsung bergegas mengambil handuk dan sragam sekolahnya hari ini. Lalu ia langsung menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. ia tidak mengeluarkan suara sedikit pun bahkan ia tidak menghiraukan kak Akhyar yang ada di sana. Kali ini Abella sedang mode ngambek dengan kakaknya itu.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Abella keluar dengan badan yang terasa lebih fres dari sebelumnya. Abella melihat sofa dan ternyata di sana baju Abella sudah tertata rapih kembali. Namun ia sudah tidak melihat kak Akhyar yang berada di kamarnya. Mungkin kak Akhyar sudah keluar dari kamar Abella saat ia masih di kamar mandi tadi. Abella tersenyum melihat hal itu. Memang senang sekali punya kakak yang bertanggung jawab seperti kak Akhyar. Hal sekecil apapun ia pasti akan bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat.

Saat ia ingin memindahkan bajunya ke dalam lemari, ia melihat sesuatu yang ada di atas sofa di dekat bajunya. Sebuah permen kiss berwarna merah dan di balik bungkus nya bertuliskan
" Ampun suhu " dan di bawahnya ada satu origami berwarna pink bertuliskan " Warning! Simpanlah baju di dalam tempatnya" . Abella terheran-heran melihat tingkah sang kakak.

" Punya kakak gini amat yak " ucap Abella sambil menutup pintu lemari bajunya.

Setelah Abella siap dengan sragam sekolahnya serta tas yang berada di punggungnya, kemudian ia bergegas menuruni tangga dan menuju ke meja makan. di sana terlihat hanya ada kak Rina dan ibu saja. Entahlah kemana perginya kakak sulungnya itu.

" Pagi ibu, pagi kak Rina " sapa Abella dengan penuh senyum sumringahnya.

" Pagi juga nak " jawab ibu kepadanya.

" Kenapa dek kok senyum-senyum gitu. Tadi pagi aja ngambek kayak anak kecil" ucap kak Rina di akhiri kekehan jailnya.

" Siapa yang ngambek? Ngga ada kok" jawab Abella menyembunyikan aib nya sendiri haha.

" Tadi kak Akhyar bilang kamu ngambek gara-gara bajumu di berantakin sama kak Akhyar hihihi " ucap kak Rina cekikikan.

" Aaaa kakak jangan gituuu " Abella merasa kesal dengan ulah kak Rina yang telah memojokkannya.

" Sudah-sudah, ini makanan untuk kakak. Dan ini untuk Abella. " Lerai ibu ketika melihat kedua putrinya itu bertengkar kecil.

" Terimakasih ibu " jawab mereka berdua bersama.

" Oiya kak Akhyar mana ya Bu?" Tanya kak Rina ketika menyadari kursi yang biasa digunakan kak Akhyar kosong tanpa ada orangnya.

" Sudah pamit berangkat duluan tadi. Katanya ada hal penting yang harus ia urus " jawab ibu kepadanya dan kak Rina beserta Abella hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.

" Oiya, tadi kak Akhyar titip sesuatu untuk kalian berdua. " Ucap ibu sembari berjalan menuju lemari ya berada tak jauh dari meja makan.

" Nah ini dia. Coba kalian buka sendiri apa isi kotak ini." Ucap ibu sembari menyodorkan satu kotak berwarna coklat dan di atasnya terdapat pita berwarna merah yang menghiasi kotak itu.

" Di buka dek " ucap kak Rina kepada Abella.

" Ehem iya kak " jawab Abella sembari membuka kotak yang kak Akhyar berikan tadi.

Setelah kotak itu di buka, Abella tersenyum saat melihat isi kotak itu. terlihat isi di dalamnya tiga buah cincin dengan masing-masing satu mata di atasnya yang terlihat sangat cantik. Di samping kotak cincin nya terdapat satu kertas yang bertuliskan
" Teruntuk tiga wanita hebat di dalam hidupku. "

Titik Ketiga Yang Tak Tergapai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang