14

7 2 0
                                    

Tak terasa weekend Minggu ini sudah berakhir. Dan sekarang saatnya semua orang kembali ke pada aktivitasnya sehari-hari. Di pagi hari ini Abella merasa jiwa mager nya meronta-ronta. Rasa kantuk dan malasnya membuat ia tidak ingin bangkit dari tempat tidurnya.

Suara alarm dari hpnya itu menembus ke telinga Abella yang masih tertimpa rasa mager. Tak jarang Abella selalu bangun lebih dulu sebelum alarm yang ia pasang itu berbunyi. Tidak setiap hari selalu demikian. Namun hal itu sering terjadi pada Abella.

Abella perlahan menyipitkan matanya kala mendengar suara dari hp miliknya. Namun ada yang aneh dari suara alarm Abella kali ini. Bukan, itu bukan suara alarm namun suara nada dering panggilan dari telepon nya. Dengan rasa malas ia menerima panggilan itu tanpa melihat siapa nama yang menelfon nya sepagi ini.

"Assalamualaikum Abella"

" Waalaikumsalam"

" Bangun,
aku udah di ruang tamu kamu "

" Ngapain?"

" Mau nganter kamu ke sekolah"

"Ngga usah,
Nanti aku di antar sama kak Akhyar "

" Udah cepet bangun.
Ni aku bawa Dhani."

"Dhani?
Kamu siapa sii! "

" Aku?,
satria lah siapa lagi?"

" H satria?
Ngapain kamu sepagi ini
ke rumah bawa Dhani ? "

"Udah nanti aku jelasin.
Cepat kamu mandi gih "

" Dasar aneh "

" Assalamualaikum "

" Dih di matiin.
Waalaikumsalam
Aneh banget satria "


Abella belum juga beranjak dari kasur nya. Ia diam menatap atap kamarnya tanpa suara. Entahlah kali ini Abella sedang bergelud dengan pikirannya sendiri. Sungguh pagi yang sangat mager bagi Abella.

" Apa mungkin satria sama Dhani ada di bawah?. Dia bohong nggak ya? " Abella bertanya pada dirinya sendiri.

" Oke saatnya bersiap mencari ilmu. " Setelah itu Abella bergegas membangkitkan tubuhnya dan bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi paginya.

Lama bersiap Abella pun sudah selesai dengan outfit pelajar nya. Ia segera menuruni tangga dan menuju ke ruang makan untuk mencari asupan pagi di awal Minggu ini.

Tanpa Abella duga ternyata satria dan Dhani sudah beneran berada di ruang tamunya. Satria menatap Abella  dengan tatapan elang. Abella hanya membalas tatapan Satria dengan tatapan cuek nya.

" Anak gadis itu ngga boleh mandi lama-lama. Apalagi berada di kamar mandi Berjam-jam. Nanti wajahnya kelihatan lebih tua dari usianya. " Ucap Satria memojokkan Abella.

" Kata siapa? " Tanya Abella dengan nada cuek.

" Kamu tau kata siapa? Kata leluhur ku " jawab Satria sambil menatap Abella.

" Emang leluhur kamu orang mana? " Tanya Dhani kepada Satria.

" Kenalin, keturunan Jawa ni bos " ucap Satria dengan wajah sok tengil nya.

Titik Ketiga Yang Tak Tergapai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang