35

3 1 0
                                    

Pagi hari Abella sudah siap dengan seragam sekolahnya. Ia sedang menatap dirinya di pantulan cermin. Perlahan ia oleskan sedikit lip cream di bibirnya. Setelah selesai ia tersenyum.

" Nah kalau kaya gini kan ngga pucat-pucat amat. Dah cantik." Ucap Abella memuji dirinya sendiri.

Abella mendengar suara nada dering hp yang berbunyi. Ia bergegas mengambil hp nya yang berada di atas naskah. Terlihat nama Huda yang sedang menelponnya.

" Hallo Assalamualaikum Da." Salam Abella kepada Huda melalui teleponnya.

" Waalaikumsalam Bell." Jawab Huda dari sebrang sana.

" Gimana Da? "

" Bell aku mau ngabarin, kayaknya hari ini aku ngga bisa berangkat bareng kamu deh. Soalnya Ini lagi di perjalanan dari luar kota belum sampai. Aku kayaknya berangkat agak siang sampai di SMA." Ucap Huda menjelaskan.

" Oh iya gpp Da, nanti aku berangkat sama kak Akhyar." Jawab Abella.

" Maaf ya." Ucap Huda dengan nada sedihnya.

" Iya, gpp. Yasudah ini kak Akhyar udah mau berangkat. Udah dulu ya, kamu hati-hati di jalan." Ucap Abella sambil tersenyum.

" Iya, Assalamualaikum. " Salam Huda dari ujung sana.

" Waalaikumsalam." Jawab Abella lalu mematikan sambungan teleponnya.

Di sana Huda terus tersenyum mendengar kalimat terakhir Abella. Huda merasa ada yang tidak beres dengan hatinya.

Sedangkan Abella, setelah ia mematikan teleponnya ia langsung bergegas menghampiri kak Akhyar yang masih berjalan menuju garasi mobil.

" Kak Akhyar! Aku ikutttt!!" Nafas Abella sedikit naik turun akibat mengejar langkah kak Akhyar.

" Loh? Huda mana?" Tanya kak Akhyar kebingungan.

" Huda masih di luar kota, bentar kak aku Salim dulu sama Ibu sama kak Rina." Ucap Abella lalu bergegas menghampiri ibu dan kak Rina.

Kak Akhyar mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia menunggu Abella sambil bersiap memasuki mobil.

Setelah selesai, Abella bergegas menyusul kak Akhyar yang sudah berada di dalam mobil.

" Ayo kak otw."

Kak Akhyar menatap Abella, " sabuk pengamannya pakai dulu."

Abella menunjukkan cengir kudanya,"ngga usah pakai sabuk pengaman kalau aku udah sama kak Akhyar udah pasti di jamin aman."

" Kalau di hadang polisi kayaknya ngga aman." Jawab kak Akhyar lalu melajukan mobilnya. Dan Abella segera menuruti perintah kakaknya untuk memakai sabuk pengaman.

" Kak aku mau cerita." Ucap Abella excited.

" Iya cerita apa? Kak Akhyar dengerin."

Abella mengatur nafasnya bersiap untuk bercerita.

" Kak Akhyar tau sahabat aku di SMA?"

Kak Akhyar terdiam sejenak, " E-em yang tiga itu?"

Abella mengangguk dengan cepat, "iya benar kak."

" Terus kenapa?"

Abella menghadapkan tubuhnya menyerong ke arah kak Akhyar.

" Kemarin kan mereka bercanda, mereka mau ikut les privat bareng aku sama Huda. Terus Huda nya ngga mau. Lah malah Huda cariin guru les privat khusus untuk mereka bertiga. Gratis lagi kak, biayanya langsung di bayar lunas sama Huda." Ucap Abella bercerita.

Kak Akhyar sedikit syok, " oh ya? Bagus dong. Tapi kalau keluarga pak Ari si kak Akhyar percaya ya. Misal Kalau kamu minta keluar bumi pun mungkin akan di turuti."

Titik Ketiga Yang Tak Tergapai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang