32

4 2 0
                                    

Weekend ini Abella menghabiskan waktunya di rumah saja. Pagi buta setelah sholat subuh Abella berjalan menuju taman belakang rumah. Ia berniat untuk melihat Sunrise dari taman belakang rumah nya.

Udara pagi buta yang sangat sejuk itu memiliki daya tarik sendiri untuk Abella. Abella tersenyum melihat bunga yang warna-warni itu selalu tumbuh subur. Tentu saja hal itu tak lepas dari perawatan yang konsisten di jaga.

" Abella, Dek!. " Kak Rina berteriak ketika melihat Abella berjalan menuju pekarangan rumah.

" Iyaa, kenapa kak? "

" Kamu itu kebiasaan! Kenapa ngga pakai alas kaki? Nanti kaki kamu terluka! "

Raut wajah kak Rina tidak dapat di pungkiri ia khawatir dengan kondisi Abella.

" Ngga papa kak. Kak Rina sini, cobain aja dulu. "

Kak Rina mengerutkan dahinya, ia berkata lirih " boleh juga, cobain ah "

Kak Rina berjalan menyusul Abella tanpa menggunakan alas kaki. Berbeda dengan Abella yang menikmati, kak Rina justru kesakitan karena tidak terbiasa berjalan  tanpa menggunakan alas kaki.

" Sakit juga ya dek. "

Kak Rina memilih mendudukan dirinya di kursi biru yang ada di dekat mereka.

Abella terkekeh kecil, " harus di biasain kak biar ngga sakit."

Cekrik ..

Pandangan mereka tertuju pada sumber suara yang ada di belakang mereka.

" KAK AKHYAR !! "

Abella dan kak Rina melotot karena kak Akhyar berhasil mencandid mereka.

" Hahaha " kak Akhyar tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi kedua adik nya.

" Siniin ngga hp nya! " Kak Rina terus melototi kak Akhyar dengan ekspresi seramnya.

Dengan sisa-sisa tawanya kak Akhyar perlahan mengusap air mata yang ada di sudut matanya.

" Apa nya? "

" Hapus fotonya!! "

Puncak amarah kak Rina seperti sudah di ujung tanduk. Ia tidak habis thinking dengan kelakuan jail kakak sulungnya.

" Gak usah di hapus orang hasilnya bagus juga "

Kak Akhyar perlahan mendekat ke arah mereka. Ia dudukkan tubuhnya di kursi biru di samping kak Rina.

Jangan tanya Abella duduk di mana. Abella terus berdiri sambil melakukan gerakan pemanasan kecil-kecil an tak jauh dari kedua kakaknya duduk. . Ia tidak peduli dengan kakak nya yang sedang berseteru.

" Boleh juga nih skill fotonya " ucap kak Rina yang melihat hasil candidan nya kak Akhyar.

Kak Akhyar menyodorkan tangannya di depan kak Rina.

" Mapuluh "

" Apaan mapuluh. Gak! " Ucap kak Rina mengembalikan hp kak Akhyar setelah selesai mengirim foto itu ke no hpnya.

" Yasudah. Aku ngambek. " Ucap kak Akhyar yang langsung bangkit dari duduknya.

" Idih-idih ngambek. " Ucap kak Rina yang menggoda kak Akhyar.

" Nggak! Nggak jadi ngambek!. Mau mandi mau Meeting pagi. " Ucap kak Akhyar sambil berjalan meninggalkan kedua adiknya.

" Weekend kak weekend. Meeting terus perasaan. " Saut Abella menyaksikan kepergian kak Akhyar.

Kak Akhyar tidak menghiraukan kedua adiknya dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Kak Rina dan Abella melanjutkan kegiatannya menikmati suasana pagi hari di taman belakang. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama sampai tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.30. Abella dan kak Rina bergegas memasuki rumah.

Titik Ketiga Yang Tak Tergapai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang