Ke esokan harinya Abella melanjutkan kegiatan sekolah seperti hari-hari biasanya. Setelah jam istirahat berbunyi Abella tidak mengikuti teman-temanya yang pergi ke kantin.
Abella berjalan menuju toilet melewati koridor sekolah nya. Baru saja melangkah kan kakinya tidak jauh dari kelas Abella di kejutkan dengan kehadiran Huda yang mengejarnya.
" Abella mau kemana? " Tanya Huda yang sudah berada di samping Abella.
" Mau ke toilet"
" Aku temenin "
Seketika Abella menghentikan langkah kakinya. Ia hadapkan badannya menuju ke arah Huda.
" Toilet cowok & toilet cewek kan di pisah." ucap Abella dengan menatap Huda yang ada di depannya.
Namun Huda membalasnya dengan senyuman manis. Sebelum ia menjawab ucapan Abella tadi.
"Aku tunggu di taman sebelum sampai di toilet. Ngga mungkin kan aku ikut masuk" jawab Huda sambil tetap tersenyum.
" Lagian kamu aku ke toilet kan bisa sendiri, ngga perlu di temenin juga. Pulang ke kelas Aku ngga akan nyasar kok." jawab Abella sambil melanjutkan langkahnya.
" Ya gpp kan aku cuma nemenin doang." Jawab Huda sambil mengikuti langkah Abella.
" Yaudah iya "
Setelah sampai Huda menunggu Abella di taman yang terletak tak jauh sebelum sampai di bangunan toilet.
" Aku tunggu sini "
" Iya " jawab Abella sambil melanjutkan langkahnya.
Huda mendudukan dirinya di kursi yang ada di taman. Pandangan nya tertuju pada siswa yang berlalu lalang di area taman itu.
Tak lama Abella datang dan menghampiri Huda.
" Sini duduk samping aku " ucap Huda sambil menatap Abella.
Abella yang mendengar itu langsung menuruti ucapan Huda tanpa mengatakan sepatah apapun.
" Em Bell? Kado Dari aku sudah di buka?"
" Iya sudah. Terimakasih ya aku suka isinya "
" Iya sama-sama, syukurlah kalau kamu suka "
" Em Bell? Aku boleh melanjutkan kalimat aku waktu di pantai ngga?"
"Boleh, emang kamu mau ngomong apa?"
Huda diam sejenak sambil menatap lurus ke depan. Lalu ia perlahan hadapkan pandangan nya tertuju pada Abella.
" Aku suka kamu " ucap Huda sambil tersenyum manis.
Deg
Jantung Abella berdetak lebih kencang dari biasanya. Ia tidak bisa mengatakan satu kata pun. Ia hanya diam karena sedikit gugup.
" Kamu mau ngga menjalin hubungan lebih dari teman dengan aku?" Tanya Huda kepadanya.
Tatapan Huda yang intens tak kunjung ia palingkan dari wajah Abella dan hal itu sukses membuat Abella menjadi salah tingkah.
Abella tidak bisa menyembunyikan perasaan gugupnya. Ia hanya sibuk memainkan jari-jarinya sambil menundukkan wajahnya.
" Bell? "
Perlahan Huda meraih satu tangan Abella. Di genggamnya tangan Abella yang terasa dingin. Huda tersenyum melihat wajah Abella yang tampak lucu ketika sedang gugup.
" Hem " gumaman Huda untuk menyadarkan lamunan Abella.
" Em eh gimana ya da aku bingung." Ucap Abella sembil membenarkan seurai rambutnya untuk menutupi rasa gugupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Ketiga Yang Tak Tergapai
RomanceCinta tidak bisa menjamin untuk bisa bersama Sayang tidak bisa menjamin untuk bahagia Dan Setia tidak bisa menjamin untuk selalu ada Mengharapkan Titik ke tiga antara Aku Kamu dan Tuhan adalah takdir. Jika memang di takdirkan untuk selalu bersama l...