Keesokan harinya…
“Hufftt … Alhamdulillah,” ujar Fazha yang baru selesai muroja'ah hafalan Al-Qur'annya. Ia melihat ke arah jam yang masih menunjukkan pukul 9 pagi.
“Iih kebiasaan deh setiap libur tidur mulu ni bocah kerjaannya!” gerutu Fazha saat mendengar suara dengkuran Qayla.
Fazha pergi ke dapur pesantren untuk mengambil air minum. Sesampainya di sana, ia melihat Nyai Fatimah dan Risa yang tengah berbincang-bincang.
Tiba-tiba…
“Nah sama Fazha juga, ya, Nyai,” ujar Risa.
“Iih apaan, aku baru aja dateng,” sahut Fazha.
“Boleh kalo mau sama Fazha juga,” ujar Nyai Fatimah.
“Emang Risa mau kemana, Nyai?” tanya Fazha.
“Ke pasar, buat beli beberapa bumbu dapur, liat nih udah mau habis semua.”
“Ikut!! Fazha pinter nawar lho, Nyai,” ucap Fazha dengan wajah sumringah.
“Ya udah, ini uangnya, ya,” jawab Nyai Fatimah yang menyodorkan beberapa lembar uang 100 ribu-an dan catatan bahan-bahan yang akan di beli.
“Siap, Nyai!!” ujar Fazha dan Risa bersamaan.
•
•
•“Kita jalan kaki, Ris?? Iih 'kan jauh,” eluh Fazha.
“Kalo nggak mau jalan terbang aja. Ya elah … nggak papa kali, lagian 'kan masih pagi, itung-itung olahraga. Jarang-jarang loh kita bisa keluar pesantren gini,” jawab Risa.
Tiba-tiba sebuah mobil berwarna putih dari arah berlawanan berhenti di dekat mereka berdua.
“Gus Azhka bukan?” bisik Fazha yang di angguki oleh Risa.
“Kalian mau kemana?” tanya Gus Azhka saat membuka kaca mobil.
“Eumm … ke pasar kok, Gus, kalo nggak percaya nih liat nih,” jawab Fazha sembari menunjukkan catatan belanjaan.
“Gus Azhka dari mana?” tanya Risa.
“Kepo,” jawab Gus Azhka dengan senyum yang mencurigakan.
“Aaaaa manis banget, Ya Allah…” Fazha berteriak dalam hatinya. Ia berusaha mengalihkan pandangannya dan berpura-pura tidak melihat Gus Azhka.
“Mau saya anter?” tanya Gus Azhka.
“Mau, Gus!” jawab Fazha dan Risa bersemangat. Mereka berdua pun masuk ke mobil dan duduk di belakang.
“Ini beneran Gus Azhka? Tumben banget Gus Azhka hari ini full senyum kayanya lagi happy banget, dan … dia dari mana pagi-pagi gini? Ah, bodo amat, bukan urusanku pula,” batin Risa yang penuh tanda tanya dalam pikirannya.
•
•
•Sesampainya di pasar…
Baru saja Gus Azhka menghentikan mobilnya, Risa langsung terburu-buru keluar dari mobil.
“Kenapa sih, Ris?” tanya Fazha.
“Tungguin di sini, ya. Aku mau ke toilet umum dulu bentar. Jangan di tinggal pokoknya!!" jawab Risa yang langsung berlari terburu-buru entah ke arah mana.
“Risa…!!” teriak Fazha yang sudah tak terdengar oleh Risa.
Gus Azhka turun dari mobil dan mencari keberadaan Fazha.
“Lho? Humaira mana?” gumam Gus Azhka, padahal Fazha masih berada di dalam mobil.
“Iihh ini gimana sih!!” eluh Fazha yang sedang berusaha melepas selftybelt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Halalku
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] "Fazha nggak cinta sama Gus Azhka!" elak Fazha. "Jangan bohong. Risa yang bilang ke saya!" jawab Gus Azhka. Fazha terdiam sejenak. Mulutnya serasa terkunci, ia tak tahu harus menjawab apa. "Tapi rasanya nggak adil jika han...