Beberapa minggu kemudian….
“Saya berangkat, ya. Assalamu'alaikum,” ucap Gus Azhka pagi itu yang hendak pergi mengajar di kampus.
“Wa'alaikumussalam,” jawab Fazha sembari mencium punggung tangan suaminya itu.
“Nanti Risa suruh ke sini, ya, nemenin kamu,” ucap Gus Azhka.
“Iya-iya … tenang aja,” jawab Fazha.
•
•
•“Hufftt … sepi lagi, deh. Kapan-kapan mau ikut Gus Azhka ke kampus, ah. Kangen banget sama suasana kampus. Nggak nyangka udah jadi alumni aja,” gumam Fazha.
Tak lama kemudian, ada suara motor yang terdengar masuk ke halaman rumahnya. Ya, siapa lagi kalau bukan Risa.
“Haii…!!” Fazha menyapa sahabatnya itu dengan sangat heboh.
“Biasa aja, Ning!” jawab Risa.
“Iih aku nggak mau di panggil Ning!” ketus Qayla
“Hai guys…!!” teriak Qayla yang tiba-tiba datang dengan mengendarai motornya pula.
“Wihh, ada Mba ipar,” ujar Risa.
“Temenin aku, guys!” ucap Qayla dengan wajah sumringah.
“Kemana?” tanya Fazha dan Risa bersamaan.
“Udah ayok ikut aja,” jawab Qayla.
“Tapi … bentar, ya, aku izin dulu sama my husband,” ucap Fazha dengan nada alaynya.
“Ya elah … si paling punya suami. Aku yang masih minta izin sama Abi nyimak aja. Kalo Mba Qayla gimana? Udah izin sama suaminya?” tanya Risa.
“Hehe udah tadi, sebelum orangnya pergi ke kantor,” jawab Qayla dengan menyengir kuda.
“Yok, guys, kita healing! Kata Gus Azhka boleh, tapi jangan jauh-jauh. Udah jarang, ya, kita pergi bertiga gini. Puas-puasin main bertiga sebelum pada punya anak,” ujar Fazha di iringi tawanya.
“Iih!! Harusnya 'kan kamu bilang ‘Puas-puasin main bertiga sebelum Risa pergi ke luar kota buat lanjut kuliah’ eh ini malah bilang ‘sebelum punya anak’. Aku 'kan belom nikah!” sahut Risa yang membuat kedua sahabatnya itu tertawa.
“Ya udah, ayok buruan. Aku bonceng Fazha, ya. Risa sendirian,” ucap Qayla yang di angguki oleh Fazha dan Risa.
•
•
•Qayla melajukan motornya lebih dulu sementara Risa mengikutinya dari belakang.
“Mau kemana, sih?” gerutu Fazha.
Tiba-tiba, Qayla menghentikan motornya di depan sebuah rumah sakit.
“Kenapa? Habis bensin?” tanya Fazha.
“Enggak. Buruan turun,” jawab Qayla.
“Iih kok di suruh turun!”
“Ya aku memang mau ke sini, Za.”
“Kamu sakit, Qay?”
“Enggak, sebenernya … aku mau periksa kehamilan.”
“Hah?! Mba Qayla hamil?!” tanya Risa dengan sedikit berteriak.
“Risa! nggak perlu teriak juga kali!” jawab Qayla.
“Wahh, Qayla udah mau jadi ibu aja,” ujar Fazha sembari mengelus pelan perut sahabatnya itu.
“Belom tau. Ini baru mau test, guys,” jawab Qay.
•
•
•Mereka pun masuk dan menemui dokter kandungan. Kebetulan, Qayla telah membuat janji dengan dokter beberapa hari yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Halalku
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] "Fazha nggak cinta sama Gus Azhka!" elak Fazha. "Jangan bohong. Risa yang bilang ke saya!" jawab Gus Azhka. Fazha terdiam sejenak. Mulutnya serasa terkunci, ia tak tahu harus menjawab apa. "Tapi rasanya nggak adil jika han...