“Ris, Qay! Tolong gendong anakku,” ucap Fazha yang langsung turun dari mobil.
“Fazha!!!” teriak Qayla namun Fazha tak menghiraukannya.
Fazha berlari dengan langkah tertatih-tatih menuju ruang tamu. Betapa terkejutnya ia saat melihat ada orang yang terbaring dengan kain batik yang menutupi seluruh tubuhnya.
“Assalamu'alaikum,” ucap Fazha yang tiba-tiba menghentikan langkahnya karena tubuhnya gemetar.
“I-ini siapa?” lirihnya sembari memandangi orang-orang yang berada di ruangan itu, namun tak ada seorang pun yang menjawabnya.
Tanpa berfikir panjang, Fazha langsung membuka kain yang menutupi mayit tersebut.
“ASTAGHFIRULLAH!!!” pekik Fazha yang sangat terkejut lalu sedikit menjauh.
“Ini siapa?!!! Gus Azhmi apa Gus Azhka?!!!” teriak Fazha yang langsung menangis histeris karena syok.
Hafidz mendekati putrinya itu lalu merangkulnya.
“Gus Azhka, sayang,” lirih Hafidz di telinga Fazha.
Deg.
“Enggak!! Ini bukan Gus Azhka!!” bentak Fazha.
“Itu mas Azhka, Mba. Ini saya Azhmi!” ucap Gus Azhmi dengan matanya yang berkaca-kaca.
Fazha terdiam dan menatap Gus Azhmi sangat lama. Dari matanya, tatapannya, raut wajahnya serta suaranya semuanya sangat berbeda dengan Gus Azhka.
“Ini mah Gus Azhmi,” ucap Fazha dalam hati.
“Kalo gitu berarti…,” ucap Fazha yang tak melanjutkan kata-katanya.
“Gus Azhka…!!!” Fazha menangis histeris sembari memeluk jasad Gus Azhka yang telah terbujur kaku dengan wajah pucat dan bibir yang mulai membiru.
“Ini pasti mimpi, 'kan? Ya Allah ayo bangunin Fazha!!” Fazha menampar-nampar pipinya sendiri.
“Kalo ini bukan mimpi … ini pasti prank, 'kan?!! Kalian pasti cuma mau ngasih surprise ke Fazha, 'kan?! Iya, 'kan?!! Gus Azhka bangun, Gus!! Udahan aktingnya!!” lanjut Fazha.
“Abi … kenapa Gus Azhka diem aja?!!”
“Nak … udah, sayang! Gus Azhka beneran udah nggak ada.” Hafidz berusaha menenangkan putrinya itu.
“Ya Allah … kenapa se-singkat ini!! Maafin Fazha, Gus. Fazha cinta sama Gus Azhka, Fazha nggak bohong!!! Ana Uhibbuka Fillah!! Kisahnya belom selesai, Gus, ayo kita buat happy ending bareng-bareng!! Ayo jawab, Gus Azhka!!!” teriak Fazha.
“Gus Azhka bohong! Kata Gus Azhka kemaren bakal ada hal bahagia hari ini, tapi mana?! Kemaren Fazha nggak boleh nangis, Gus Azhka bilang simpen dulu air matanya buat tangis bahagia! tapi mana bahagianya?!!”
“Fazha nggak boleh protes sama takdir. Ini 'kan kehendak Allah, Nak. Udah, ya, nggak baik jika terlalu meratapi mayit. Jangan sedih berlebihan, kasian juga anak-anak kamu,” ujar Hafidz.
•
•
•Di sisi lain…
Ning Salwa duduk di samping Umminya yang masih terbaring tak sadarkan diri. Ia masih menangis layaknya anak kecil yang di tinggal ibunya.
“Salwa, udah. Abi sama Mas Azhmi aja ikhlas, masa Salwa enggak,” ujar Gus Azhmi.
“Salwa masih nggak nyangka, Mas. Mana ini kejadiannya Salwa saksikan langsung!! Sekarang keluarga kita nggak lengkap!!” jawab Ning Salwa.
“Qullu nafsin dzaiqotul maut, sesungguhnya setiap yang bernyawa itu pasti akan mati. Kita harus ikhlas, Sal. Hujan aja bisa datang tiba-tiba, apa lagi kematian. Sesungguhnya kita ini berasal dari Allah, dan akan kembali kepada Allah,” ucap Gus Azhmi, air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Halalku
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] "Fazha nggak cinta sama Gus Azhka!" elak Fazha. "Jangan bohong. Risa yang bilang ke saya!" jawab Gus Azhka. Fazha terdiam sejenak. Mulutnya serasa terkunci, ia tak tahu harus menjawab apa. "Tapi rasanya nggak adil jika han...