33. Heboh

4.3K 215 3
                                    

Malam harinya....

"Hmm, Gus Azhka ngambek," sindir Fazha.

"Enggak," jawab Gus Azhka yang masih setengah sadar.

"Buktinya tidur duluan," ujar Fazha.

"Hari ini tuh capek ... banget. Perasaan banyak banget masalah," jawab Gus Azhka.

"Sabar, itu cobaan. Kalo sedikit namanya cobain. Semangat! Masih banyak masalah lain yang belom di coba," ucap Fazha dengan santainya.

"Ihs, kamu. Ketularan Erik nih pasti," jawab Gus Azhka yang masih sempat-sempatnya tertawa.

"Kita ini kok nggak punya kisah bahagia, ya? Kayanya garing banget, dikit-dikut masalah. Kadang ada aja hal-hal yang bikin down," ujar Fazha.

"Nggak boleh gitu. Kata siapa kita nggak bahagia? Perasaan di samping banyaknya masalah, lebih banyak bahagianya, kok. Ya ... ini mah kitanya aja yang harus pinter-pinter bersyukur. Oh iya, besok saya ngajar di pesantren, jadu nggak ke kampus dulu," jawab Gus Azhka.

"Iya, sih. Tapi pertemuan pertama kita itu lho, nggak ada romantis-rantisnya," ucap Fazha dengan posisi membelakangi Gus Azhka.

"Barin, ah," jawab Gus Azhka yang mulai terlelap.

"Iih, gitu doang jawabnya?!" tanya Fazha dengan sewot.

"Sebenernya ... Fazha mau ngomong sesuatu. Tapi malu," imbuh Fazha.

"Hah? Jangan-jangan mau...," jawab Gus Azhka yang terpotong.

"Hih! Ngeres nih pikirannya! Udah kalo gitu Fazha nggak jadi ngomong, Fazha nggak mood! Kita musuhan sampe pagi!" ketus Fazha sembari memukul kepala suaminya itu dengan bantal.

"Apaan, sih! Saya cuma ngomong gitu doang sensi amat," gerutu Gus Azhka.

"Pokoknya hari ini Gus Azhka nyebelin banget!" bentak Fazha.

"Padahal dia yang nyebelin," batin Gus Azhka.



Pagi harinya....

"Nggak mau ikut ke pesantren?" tanya Gus Azhka.

"Males, ah," jawab Fazha.

"Ya udah, saya berangkat, ya. Inget, kalo mau kemana-mana izin dulu! Jangan kaya kemaren!" tegas Gus Azhka.

"Iya-iya!" jawab Fazha.

______

Di sisi lain....

"Qayla pengen mangga," pinta Qayla.

"Ya udah, nanti aku ambilin yang di ladang pesantren itu," jawab Erik.

"Tapi harus ditebang sama pohon-pohonya," ujar Qayla.

"Ih, jangan...!" sahut Erik.

"Ih, ya emang kenapa?!"

"Ya jangan, dong ... itu 'kan kesayanganku sama Gus Azhka!"

"Bodo amat, Qayla nggak mau tau. Emang Mas Erik mau nanti anak kita lahir dia ngiler!"

"Ya nggak mau. Tapi 'kan nggak gitu juga!"



*Pesantren

"Ya ampun ... katanya tadi nggak mau ikut. Terus sekarang nyusul!" ucap Gus Azhka. Saat itu ia baru saja ingin pergi mengajar, tapi langkahnya terhenti karena melihat Fazha yang tiba-tiba datang.

"Nggan usah GR! Fazha ke sini karena pengen mangga! Bukan mau nyusul Gus Azhka!" jawab Fazha.

"Humaira mau mangga? Nanti, ya, saya ambilin habis selesai ngajar. Ya udah, saya pergi dulu. Assalamu'alaikum," jawab Gus Azhka yang langsung melangkah pergi, nampaknya ia buru-buru.

Gus HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang