1 Minggu kemudian…
“Udah siap semua 'kan nggak ada yang ketinggalan?” tanya Qayla. Ya, ini adalah hari di mana Qayla dan Fazha akan berangkat ke pesantren sementara Risa sudah berangkat lebih dulu kemarin. Kini Qayla dengan kedua orang tuanya sedang berada di rumah Fazha. Mereka akan berangkat menggunakan mobil Alphard milik Hanan, Ayah Qayla, agar muat banyak orang.
“Kalian baik-baik di sana. Jangan nakal, jangan buat onar, nuntut ilmu yang bener,” ujar Suci.
“Iya…” jawab Fazha dan Qayla bersamaan.
“Jangan cuma iya-iya aja,” sahut Aisyah, Bundanya Qayla.
“Iya … kita tau kok,” jawab Fazha dan Qayla.
•
•
•3 Jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di pesantren. Pertama-tama mereka menuju rumah Kiyai Faqih tentunya. Fazha melontarkan pandangannya dari ujung kanan hingga ujung kiri. Yaa, untuk apa lagi kalau bukan mencari-cari keberadaan Gus Azhka.
•
•
•2 jam sudah mereka berada di rumah Kiyai Faqih. Mereka sudah berbincang-bincang panjang lebar dan telah menyerahkan Fazha dan Qayla, kini waktunya kedua orang tua Fazha dan Qayla berpamit untuk pulang.
“Jangan nakal-nakal, ya…” ujar Aisyah sembari memeluk putrinya, Qayla.
“Iya, Bunda…” jawab Qayla sembari menyeka air matanya.
“Fazha juga! Jangan sia-siakan kesempatan pendek ini,” timpal Suci.
“Iya, Umma…” jawab Fazha lalu memeluk Ummanya itu. “Hehe Umma jangan kangen sama Fazha, ya,” imbuhnya.
“Abi nggak di peluk?” timpal Hafidz yang membuat Fazha langsung beralih memeluknya.
“Sering-sering kirim uang jajan, Bi,” ujar Fazha yang membuat Abinya terkekeh.
“Kita pamit, Abah, pokoknya kita titip anak-anak. Kalo mereka buat onar jangan segan-segan buat marahin mereka ini,” ujar Hanan yang sedang berpamitan dengan Kiyai Faqih.
“Iya … tenang aja. Saya yakin kok, mereka berdua ini bakal baik-baik di sini,” jawab Kiyai Faqih.
“Eumm … mau berangkat sekarang, Pak Hanan?” tanya Hafidz.
“Iya. Ayo, Pak,” jawab Hanan.
“Ya sudah, Abah, kita pamit dulu,” ujar Hafidz.
Hafidz dan Hanan bersalaman dengan Kiyai Faqih sementara Suci dan Aisyah bersalaman dengan Nyai Fatimah.
Qayla dan Fazha hanya termenung memandang kedua orang tua mereka yang akan pulang itu.
“Kamu sedih nggak sih?” bisik Qayla.
“Enggak,” jawab Fazha dengan santainya.
“Hoo … Biad*b,” ujar Qayla.
“Hehe…” kekeh Fazha.
**************
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Halalku
Dla nastolatków[Follow sebelum membaca] "Fazha nggak cinta sama Gus Azhka!" elak Fazha. "Jangan bohong. Risa yang bilang ke saya!" jawab Gus Azhka. Fazha terdiam sejenak. Mulutnya serasa terkunci, ia tak tahu harus menjawab apa. "Tapi rasanya nggak adil jika han...