Gus Azhka menuju asrama putri dan mencari keberadaan Fazha di kamarnya.
“Assalamu'alaikum…” Gus Azhka mengucap salam dan mengetuk pintu kamar.
Di dalam kamar…
“Itu pasti Gus Azhka! Kalo dia nyariin aku, bilang aja aku nggak ada, ya!!” ujar Fazha yang sibuk mencari tempat bersembunyi hingga akhirnya ia bersembunyi di balik lemari. Ia bahkan belum sempat melepas mukenanya setelah pulang dari masjid.
“Wa'alaikumussalam,” jawab Risa dan Qayla. Risa melamgkah untuk membukakan pintu.
“Humaira mana?” bisik Gus Azhka.
“Itu, nyumput deket lemari. Masuk aja, Gus,” lirih Risa.
Gus Azhka pun masuk ke dalam, ia berjalan perlahan mendekati lemari tempat Fazha bersembunyi.
“Ekhem, keluar sekarang. Saya tau kamu ada di situ,” ujar Gus Azhka.
“Iihh nyebelin!! Pokoknya Fazha mau tidur di sini sama Risa sama Qayla!! Titik, nggak boleh ada yang protes!!” ketus Fazha yang terpaksa keluar dari tempat persembunyiannya.
“Ayo pulang.”
“Nggak mau!!”
“Pulang sekarang!”
“Kalo Fazha nggak mau gimana?!!”
“Saya maksa!”
“Jangan berani macem-macem, ya! Fazha bisa laporin Gus Azhka atas tuduhan KDRT!!” ancam Fazha dengan matanya yang melotot membuat seisi kamar menahan tawa termasuk Gus Azhka.
“Ayo pulang … Yaa Zaujati. Kalo nggak nurut dosa lho!”
“Ihs apaan sih, Gus. Daun jati, daun jati! Sorry, ya, Gus. Namaku Al-Fazha! Al-Fazha Humaira!!”
“Ahahaha, ngakak woyyy.” Risa tertawa dengan menutup mulutnya agar tak mengeluarkan suara.
“Plisss, Fazha … tinggal nurut apa susahnya sih. Bikin aku baper sendiri deh!” ucap Qayla dalam hati.
“Ayo pulang, Al-Fazha…” Gus Azhka terus manarik-narik tangan Fazha.
“Iih lepasin! Nggak mau lho, Gus! Pulang aja sendiri sana, nggak bisa hidup tanpa Fazha, ya?!”
“Kalo iya, gimana?!”
“Ya udah kalo gitu Fazha mau pergi dari sini selama 2 tahun. Terus kalo Fazha pulang dan liat Gus Azhka masih hidup berati Gus Azhka bohong!”
“Ya nggak gitu konsepnya, Humaira! Apa saya perlu meninggal dulu supaya kamu percaya bahwa saya mencintai kamu??”
“Aaaa bodo amat pokoknya Fazha mau tidur di sini!!” teriak Fazha yang berlari menjauhi Gus Azhka.
Tiba-tiba…
“Brukk!!”
Fazha jatuh tersungkur karena tak sengaja kakinya terserimpet rok mukenanya.
“Ahahaha kualat tuh sama suami…!!” sorak Qayla yang tak dapat menahan tawanya begitupun dengan Risa.
“Iihh kalian bukannya belain aku kek!! Punya bestie nggak guna! Sakit tau!!” ketus Fazha.
“Makannya nurut kalo di bilangin,” ucap Gus Azhka dengan halus dan membantu membangunkan Fazha.
“Sekarang pulang, ya…”
“Hufftt … oke, tapi ada syaratnya!”
“Apa?”
“Ajak Fazha jalan-jalan dulu. Liat tuh mumpung masih jam segitu.”
“Ya udah ayo, tapi janji nanti harus tidur di rumah.”
“Iya-iya!”
•
•
•Gus Azhka mengendarai mobilnya untuk menuruti permintaan istrinya itu.
“Mau kemana?” tanya Gus Azhka.
“Terserah!” jawab Fazha dengan wajah juteknya.
“Tuh 'kan sudah kuduga jawabannya gitu,” ucap Gus Azhka dalam hati.
Cukup lama berkendara, akhirnya Gus Azhka menghentikan mobilnya di depan sebuah Transmart.
“Ayo,” ujar Gus Azhka. Mereka turun dari mobil, Fazha menggandeng tangan Gus Azhka dan mereka memasuki Transmart.
“Humaira mau apa?” tanya Gus Azhka dengan sedikit menurunkan tubuhnya agar sejajar dengan Fazha yang lebih pendek darinya.
“Boneka itu, Gus!” jawab Fazha sembari menunjuk sebuah boneka Teddy Bear berukuran sedang. Gus Azhka pun mengambilkannya untuk Fazha.
Cukup lama mereka berkeliling. Memilih banyak barang, dan snack favorit Fazha.
“Gus, ayo pulang,” ucap Fazha.
“Hm, mau pulang sekarang? Ya udah ayo kita ke kasir dulu,” jawab Gus Azhka.
Setelah membayar semuanya di kasir, mereka pun keluar menuju tempat parkir.
•
•
•Gus Azhka mengendarai mobilnya menuju arah pulang. Hanya ada keheningan di dalam mobil.
“Janji, ya, tidur di rumah,” ucap Gus Azhka yang memulai pembicaraan.
“Iya-iya, ihs!” jawab Fazha.
“Senyum dikit ngapa, judes banget.”
“Dari lahir!!”
Beberapa menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di rumah.
“Assalamu'alailum…” Gus Azhka mengucapkan salam, tak lama kemudian Kiyai Faqih pun datang membukakan pintu.
“Wa'alailumussalam. Ya ampun … anak-anak Abi. Udah mainnya?” tanya Kiyai Faqih di iringi tawa kecilnya.
“Hehe. Udah, Abi,” jawab Gus Azhka, sementara Fazha hanya tersenyum menahan malu dan rasa saltingnya.
“Ya udah, ayo pada masuk. Udah malem,” ucap Kiyai Faqih.
“Iya, Bi,” jawab Gus Azhka dan Fazha bersamaan.
***************
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Halalku
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] "Fazha nggak cinta sama Gus Azhka!" elak Fazha. "Jangan bohong. Risa yang bilang ke saya!" jawab Gus Azhka. Fazha terdiam sejenak. Mulutnya serasa terkunci, ia tak tahu harus menjawab apa. "Tapi rasanya nggak adil jika han...