“Apa, Za?!” tanya Risa yang langsung berlari menuju dapur.
“Sakit banget, Ris…,” rintih Fazha.
“Kontraksi, ya, Za?”
“Masa iya? 'Kan belom genap 9 bulan!”
“Ya itu bisa aja terjadi, Za. Aku hubungi Nyai Fatimah dulu. Bertahan, ya, Za!”
•
•
•“Aduhh … kenapa Azhka nggak bisa dihubungi, sih! Udah tau istrinya mau melahirkan!” geram Nyai Fatimah yang sedari tadi mondar-mandir di depan pintu. Sudah ada puluhan kali ia menelepon Gus Azhka namun nomornya tidak aktif.
“Gi-gini aja, Ummi sama Abi mending ke rumah mas Azhka, terus langsung bawa mba Fazha ke rumah sakit. Biar Azhmi yang nyusul mas Azhka,” ucap Gus Azhmi.
“Ya udah kalo gitu. Ummi sama Abi duluan, ya. Nanti kamu nyusul mas Azhka di kampus tempat dia ngajar. Kalo kamu nggak tau alamatnya, nanti bisa tanya-tanya sama orang di sana. Kamu pake motor aja biar agak cepet,” jawab Kiyai Faqih.
“Iya, Bi,” jawab Gus Azhmi.
Kiyai Faqih dan Nyai Fatimah pun pergi ke rumah Gus Azhka untuk menjemput Fazha dan membawanya ke rumah sakit.
•
•
•“Kok mendadak, sih, Za kontraksinya? Emang dari semalem nggak kerasa?” tanya Risa.
“Enggak, Ris,” jawab Fazha.
“Sabar, ya, bentar lagi kita ke rumah sakit.”
“Udah coba hubungi Gus Azhka, Ris?”
“Udah, Za, tapi nomornya nggak aktif.”
•
•
•“Mas Azhmi, Salwa ikut, ya!” ucap Ning Salwa.
“Nggak usah, Sal,” jawab Gus Azhmi.
“Pokoknya Salwa ikut!” bentak Ning Salwa. Berkali-kali Gus Azhmi membujuknya, nun Ning Salwa tetap bersikeras untuk ikut.
“Ya udah,” ujar Gus Azhmi dengan pasrah.
_____
Gus Azhmi pun mengendarai motornya dengan membonceng Ning Salwa. Ia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
“Pliss, pelan dikit. Salwa belom mau mati!” lirih Ning Salwa.
“Tenang aja, aman kok,” jawab Gus Azhmi.
“Aman, aman! Nanti pulang-pulang langsung ke rahmatullah gimana?!”
“Ya jangan gitu, Sal, Mas Azhmi belom nikah!”
“Astaghfirullah sempet-sempetnya!”
•
•
•Sekitar 1 jam lebih menempuh perjalanan, akhirnya Gus Azhmi dan Ning Salwa sampai di kampus. Mereka yakin bahwa Gus Azhka berada di sini.
“Itu mas Azhka!” ucap Ning Salwa sembari menunjuk ke arah kantin yang berada dekat dengan jalan.
“Ayo ke sana,” ajak Gus Azhmi. Mereka pun pergi ke kantin itu.
“Kalian?” Gus Azhka merasa heran dengan kedatangan kedua saudaranya itu.
“Masa Azhka gimana, sih?! Banting aja itu HP kalo nggak bisa di hubungin!” geram Ning Salwa.
“Oh iya! Maaf, tadi HP mas Azhka tiba-tiba mati karena lowbat. Semalem lupa di cas,” jawab Gus Azhka.
“Ah, nggak penting. Mba Fazha mau melahirkan, Mas!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Halalku
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] "Fazha nggak cinta sama Gus Azhka!" elak Fazha. "Jangan bohong. Risa yang bilang ke saya!" jawab Gus Azhka. Fazha terdiam sejenak. Mulutnya serasa terkunci, ia tak tahu harus menjawab apa. "Tapi rasanya nggak adil jika han...