Toxic - 12

318 38 36
                                    

- Happy Reading -

Jimin mengerjap pelan di atas ranjangnya. Pagi ini cuaca terlihat cerah. Jimin dapat melihatnya dari balik tirai putih tipis yang sempat ia singkap tadi. Matanya menatap ponsel yang layarnya ia biarkan gelap. Tadi ia mengirimi pesan pada Yeri dan sekarang sedang menantikan balasannya. Sudah sepuluh menit berlalu, namun Yeri tak kunjung mengiriminya balasan.

Jimin tidak lupa jika semalam ia meninggalkan gadisnya begitu saja. Bahkan Jimin sangat ingat bagaimana ia pergi dari kamar Yeri tanpa mengucap apapun. Bukankah akan terasa menyakitkan untuk Yeri meskipun ia sudah sangat paham bahwa Jimin memiliki seseorang sebelum Yeri.

Kembali menyalakan ponselnya, Jimin kembali mengirimkan sebuah pesan.

Cottoncandy

Morning baby,
bagaimana tidurmu semalam?

Belum bangun ya?

Jimin memeriksa kembali pesannya. Ada senyum di bibir tipisnya karena sekarang pesannya sudah terbaca.

Ponselnya ia biarkan menyala agar begitu Yeri membalas, dapat langsung ia baca.

Sedetik kemudian senyum Jimin melebar ketika ponselnya bergetar dan menampilkan pedan balasan dari Yeri.

Cottoncandy

Tidurku nyenyak :)

Maafkan aku :(

Untuk?

Semalam aku tidak berpamitan.

Tidak apa-apa.
Aku mengerti.

Sejenak Jimin terdiam membaca pesan yang baru saja Yeri kirimkan. Senyumnya sejak tadi tidak lepas. Bagaimana bisa ada gadis yang mau menerimanya meskipun tau dirinya sudah memiliki kekasih. Ini Jimin yang jahat atau Yeri yang jahat atau keduanya.

Cottoncandy

Sedang apa gadisku?

Baru bangun tidur.
(mengirim foto)

 (mengirim foto)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik sekali.


Cukup lama Jimin menunggu namun Yeri sudah tidak membalasnya. Membiarkan pesannya dalam kondisi hanya terbaca.

YERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang