Toxic - 23

289 40 11
                                    

Jim-Ye dataaaaang 😊

- Happy Reading -



Jimin Pov

Sebenarnya aku tidak ada rencana untuk datang ke rumah ini. Aku juga sudah mengatakan itu pada Taehyung. Pekerjaanku terlalu banyak jika harus kutinggalkan. Tapi saat Hana mengatakan beberapa pekerjaan sudah berhasil ia lakukan sendiri, aku mulai mempertimbangkan ajakan Taehyung.

Akhirnya kuputuskan untuk mengambil libur beberapa hari. Aku pergi menyusul teman-temanku tanpa membawa kendaraan. Sengaja memang, agar aku bisa beristirahat selama perjalanan.

Begitu sampai di rumah pantai, rasa lelahku sedikit berkurang. Aku selalu senang berada di rumah ini. Rumah ini memiliki suasana yang menyenangkan untukku. Rumah yang hanya aku dan teman-temanku saja yang tau.

Ketika memasuki rumah, aku dikejutkan oleh kehadiran seseorang.

"Hai Yoo bagaimana kabarmu?" sapaku pada Yoona yang sedang duduk menempel pada Yoongi. Melihat kehadiran Yoona, tiba-tiba aku memikirkan seseorang.

Han Yeri, gadis yang secepat kilat masuk ke dalam pikiranku. Aku merindukannya. Jika gadis itu ikut bersama hadir disini mungkin rasanya lebih menyenangkan. Aku menghela nafasku yang berat karena mengingat hubungan kami tak sebaik itu untuk bisa berlibur bersama.

Setelah saling menyapa di ruang depan, aku berjalan masuk menuju kamar. Rasanya tubuhku sudah sangat sesak karena kemeja yang seharian menempel pada tubuhku, jadi sambil berjalan aku melepas kancingnya satu persatu.

Saat hendak melewati sebuah kamar, aku terpaku pada atensi seorang gadis. Gadis yang sangat aku kenal. Bahkan bau tubuhnya masih sangat kuingat. Seperti saat ini, bau harum itu kembali kuhirup. Aku diam memperhatikannya yang sedang tergesa-gesa hendak menutup pintu. Hingga akhirnya dia berbalik, namun sepertinya dia kurang memperhatikan sekitar. Saat berbalik dan baru satu langkah, dia sudah menabrak tubuhku.

"Sorry a-" dia langsung mengucap maaf namun kalimatnya tidak selesai. Karena detik berikutnya ia terpaku menatapku. Sebenarnya akupun juga sama terkejutnya namun aku berusaha bersikap biasa. "J-Jimin ... Sorry ..." dia mengulanginya lagi.

Aku menatapnya sebentar, "Mmm ..." aku hanya menggumam kemudian aku berjalan melewatinya dan masuk ke dalam kamarku.

Gila. Baru kali ini aku merasakan getaran aneh saat bertemu dengan seorang gadis. Dia gadis yang sangat aku rindukan. Gadis yang baru saja sedang aku pikirkan. Tiba-tiba berdiri di depanku dan bicara padaku.

Oh god!

Jantungku semakin gila ketika mengingat dia yang tadi sedang mengenakan setelan pendek.

Sial!

Bagaimana bisa Yeri memakai pakaian seperti itu. Apa dia tidak takut? Pikiranku benar-benar tidak bisa fokus lagi sejak kehadiran Yeri.

Saat melihatnya tadi, aku tidak tahan ingin memeluknya. Tapi aku harus menahan diri dengan susah payah.

Karena tak kunjung tenang, kuputuskan untuk segera mandi dan mengguyur tubuhku dengan air dingin. Aku berusaha untuk menghilangkan bayang-bayang Yeri dengan semua keindahannya.

Saat jam makan malam tiba, aku selalu mencuri pandang padanya. Sungguh, kehadiran Yeri benar-benar menyita semua perhatianku. Apalagi sekarang aku duduk memunggungi Yeri. Ingin rasanya aku pindah duduk di sampingnya saja.

YERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang