Toxic - 6

411 42 11
                                    

— Happy Reading —



Jimin ini kenapa sejak tadi salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jimin ini kenapa sejak tadi salah tingkah. Biasanya tidak pernah begini. Apa karena hari Minggunya terasa berbeda? Jimin bahkan melupakan ponselnya. Biasanya ponsel tidak akan pernah lepas dari tangannya. Berharap mendapat pesan masuk dari seseorang yang ditunggu. Dan itu menjenuhkan. Tapi sepertinya mulai sekarang Jimin tidak akan merasa jenuh lagi.

Beberapa kali Jimin mencuri pandang ke arah gadis cantik yang duduk di sebelahnya. Menatap penuh pesona. Tak jarang Jimin secara tak sadar ikut tersenyum ketika melihat si cantik sedang berbicara dengan ceria.

"Jadi kau hanya menempati apartemenmu Sabtu dan Minggu?" tanya Seokjin pada pegawai.

Yeri mengangguk, "Begitulah sajang— oppa." Lalu detik berikutnya Yeri tertawa. "Maaf aku hanya belum terbiasa memanggilmu oppa. Maaf." Yeri memperlihatkan barisan giginya yang rapi. Membuat seseorang yang memperhatikannya sejak tadi mengulum senyum.

Tapi ada yang membuat Jimin ikut penasaran. "Kenapa harus Sabtu dan Minggu?"

Yeri memasukkan buah anggur ke dalam mulutnya. "Karena hari lainnya aku bersama kakak perempuanku."

"Hanya berdua?"

Yeri mengangguk. "Iya hanya berdua." Yeri menelan makanannya, "Aku hanya memiliki kakak perempuan. Kedua orang tuaku sudah meninggal."

Jimin dan Seokjin mengangguk. Kini Jimin mengerti kenapa baru melihat Yeri di lingkungan apartemennya.

"Mari makan dulu..." Nyonya Kim tiba-tiba hadir diantara mereka yang sedang berbincang. "Ayo Yeri." Nyonya Kim mengulurkan tangannya untuk menggandeng Yeri.

"Waaah cantik sekali. Kekasih Jimin ya ini?" sahut Tuan Kim —ayah Seokjin.

Pertanyaan itu membuat Jimin dan Yeri saling pandang.

"Yeri adalah pegawai baruku ayah. Kebetulan tetangga apartemen Jimin." Seokjin bantu menjelaskan pada ayahnya.

Nyonya Kim menyerahkan sepiring nasi pada Jimin, "Jadi kekasih juga tidak apa Jim. Yeri cantik sekali." Jimin hanya mengulum senyumnya tidak menjawab ucapan ibu Seokjin.

"Jimin sudah memiliki kekasih bu," Seokjin menyahut lagi.

Ibu dan ayah Seokjin tertawa setelah mendengar pernyataan anaknya. Namun berbeda dengan sepasang tetangga baru itu. Entah apa yang ada dalam pikiran mereka. Jimin menggaruk alis matanya yang tidak gatal sambil melirik gadis yang duduk di depannya.

YERI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang