Haii ... Jim-Ye dataaang!
- Happy Reading -
Rindu itu nyata ...
Hari masih terlalu pagi dan juga sedikit gelap untuk berjalan-jalan ke luar rumah. Jadi Yeri memutuskan hanya berjalan-jalan mengelilingi rumah dan pergi ke taman tempat semalam mereka menghabiskan acara makan malam. Maniknya menelisik ke seluruh sudut rumah. Pintu-pintu kamar masih tertutup.
"Pasti semuanya masih tidur," gumam Yeri. Tangannya sibuk mengaduk segelas kopi panas. "Aku tidak," ucap seseorang dengan wajah berseri dan menampilkan senyuman membuat Yeri berjingkat sembari menekan dadanya, "Oh god!! Sialan. Aku kaget!" umpat Yeri.
Pria tampan dengan gigi kelinci itu mengambil duduk di depan Yeri. Kedua matanya melirik ke arah cangkir porselen berwarna putih yang baru saja Yeri seduh. "Kau mau kopi juga?" tanya Yeri seolah tau keinginan Jungkook. Senyum manis itu terbit lagi kemudian disertai anggukan kepala. "Mau ..." Seketika Yeri berjalan masuk ke dalam menuju dapur untuk membuatkan Jungkook kopi seperti miliknya.
"Ami dan temannya semalam pulang atau menginap disini Jung?" tanya Yeri sambil berjalan kembali ke taman belakang seraya. "Tidak. Mereka pulang," kata Jungkook dengan dua mata yang masih berusaha ia buka lebar. Lalu tangannya terulur menerima cangkir yang Yeri bawa dan diserahkan padanya.
Jungkook menyesap kopinya perlahan. Udara yang teramat dingin sepertinya hanya memberikan efek hangat pada kopi panas yang Yeri buatkan. Sehingga Jungkook hanya perlu meniupnya dua kali sebelum kembali menyesap kopinya lagi. "Ye ..." suara Jungkook menyapa kelewat pelan nyaris membuat Yeri tak mendengar jika Jungkook tidak mengulangnya dua kali.
"Hm ..." sahut Yeri tanpa menatap Jungkook. Kedua tangannya menggenggam cangkir yang menurutnya masih menyalurkan hawa panas untuk kulitnya yang dingin. "Kenapa Jung?" Tatapan Yeri terangkat ketika sudah beberapa menit berlalu Jungkook tak juga melanjutkan kalimatnya.
"Mau jalan-jalan Ye?" ajak Jungkook.
"Sepagi ini? Di luar bahkan masih gelap," sahut Yeri seraya matanya melirik ke arah jendela. Sebenarnya hatinya ingin, tapi malu jika langsung menjawab iya.
Jungkook berdiri dari kursinya. "Ayo," katanya dengan wajah yang sudah lebih segar. Jungkook berjalan lebih dulu, meninggalkan Yeri yang sedang menyesap kopinya lagi. Hingga beberapa menit kemudian Yeri berlari kecil menyusul Jungkook yang sudah sampai di ambang pintu.
"Waaaah ... Ini indah," gumam Yeri sembari merentangkan kedua tangannya. Seketika udara dingin menerpa wajah dan tubuhnya membuat beberapa helai anak rambut Yeri terbang samar. Yeri mengikuti langkah Jungkook yang masih saja terus berjalan di pinggiran pantai yang airnya masih surut. "Betah sih disini kalau cuacanya seperti ini terus," ucap Yeri tiba-tiba ketika ia berhasil berjalan sejajar di samping Jungkook.
"Kau suka?" Jungkook menoleh sebentar kemudian memalingkan wajahnya lagi ke depan. "Ini adalah penginapan milik Jimin hyung. Biasanya memang dipakai berlibur," Jungkook memberi penjelasan meskipun ia tau Yeri tidak menanyakan itu. Tapi Jungkook ingin saja memberi tau Yeri. "Kau bisa datang lagi kemari kalau kau mau," kata Jungkook lagi. Kalimat Jungkook membuat Yeri tertawa samar, "Mana bisa begitu." Yeri mengusap kedua lengannya dengan tangan yang menyilang di depan dada. Yeri lupa memakai jaket sebelum mengikuti Jungkook.
"Nih ..." tiba-tiba Jungkook memberikan jaketnya dan menaruhnya di atas lengan Yeri. "Kau tidak pakai?" Jungkook menggeleng. "Tidak kedinginan?" tanya Yeri lagi namun sambil memakai jaket besar milik Jungkook. "Tidak, kau pakai saja." Yeri menurut kemudian jaket itu ia rapatkan tanpa menutup resletingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
YERI
Fanfiction"Yeri...." Nafas hangat Jimin menyapa wajah Yeri yang dingin dan menyadarkannya kembali. Yeri menggeleng dengan dua mata yang sama-sama saling menatap. "Aku boleh melakukannya lagi?" tanya Jimin dengan suara yang semakin rendah dan menatap mata da...