Hilangnya Rafi

1.6K 119 0
                                    

Selamat membaca. Bantu share like dan komen ya. Jangan lupa beri vote karena vote itu gratis.

Rendi mengacak-acak rambutnya frustasi, kenapa sesulit ini menyatakan perasaan pada Wanita yang berhasil memikat hatinya.

Wanita yang selama ini ia kagumi, pekerja keras, cantik dan memiliki naluri keibuan.

Untuk beberapa saat ia teringat Nisa, setelah panas Fauzan turun, ia di perbolehkan pulang ke rumah. Rendi mengantar Nisa dan Fauzan. Mereka hanya saling diam satu sama lain di dalam mobil.

Nisa menggendong Fauzan, pandangannya tak lepas dari putranya. Memeluk Fauzan dengan penuh kasih sayang.

Sebentar lagi mereka sampai di rumah Nisa tepatnya sebuah ruko yang dijadikan tempat tinggal dan usaha sementara waktu.

Rendi mencoba merangkai kata-kata di dalam hati, sesekali melirik Nisa. Menatapnya saja sudah membuat gugup. Jantungnya berdebar kencang.

"Makasih, ya Ren," ucap Nisa sambil turun dari mobil.

"Nis...." lirih Rendi.

"Iya...." Jawab Nisa bingung dengan sikap Rendi, aneh.

"Em... cepet sembuh ya Fauzan,"

Nisa mengernyitkan keningnya bingung.

Rendi terus merutuki kebodohan dirinya, padahal ia sudah menyiapkan kata-kata tapi di depan Nisa, ia mati kutu.

Ia tak akan menyerah begitu saja.

***
"Kayaknya temen Ibu suka sama Ibu," celetuk Sofia.

"Jangan bikin gosip," sahut Irma, khawatir Nisa mendengar percakapan mereka.

"Masa loe nggak bisa liat sih, Ir. Dia itu baiknya beda bukan sekedar baik ke temen tapi lebih,"

"Lebih setengah ons," Irma terkikik geli.

"Kalian belum pulang?" tanya Nisa. Ia sedang mencari Raffi, karena tidak ada di lantai atas.

Fira pun tak sadar anak asuhnya sejak tadi tidak ikut bersamanya.

"Eh, ibu...." Sofia salah tingkah berharap bosnya tidak mendengar ucapannya.

"Ini mau pulang, Bu," sahut mereka kompak.

"Lihat Raffi nggak?" tanya Nisa. Bola matanya menjuru ke segala arah ruangan.

Keduanya menggeleng tanda tak melihat keberadaan Raffi.

Kemana Raffi?

***

"Bagaimana bisa Fir, kamu nggak inget sama Raffi?" tanya Nisa, ia sangat tertekan kehilangan putra sulungnya. Bahkan ia tak tau apakah Raffi sudah makan atau belum?

Apakah ia berada di tempat yang aman?

"Maaf Bu, tadi saya panik langsung ke rumah sakit sama Sofia, Raffi saya tinggal di rumah," Fira merasa bersalah.

Nisa menarik nafas dalam, tak sepenuhnya ia menyalahkan Fira hanya saja kecewa karena Raffi tidak bersama Fira saat adiknya sakit.

Harapan Nisa pupus, ia pikir Raffi berada di rumah sesuai dengan perkataan Fira ternyata dugaannya di luar dari prediksi. Tak ada Raffi disini.

Raffi kamu di mana Nak?

***

Sudah dua puluh empat jam Raffi menghilang, belum ada kabar dari pihak kepolisian. Separuh jiwa Nisa hilang, ia menangis pilu.

"Apa Bapak lihat anak kecil ini, rambutnya pendek, tadi pagi dia pakai baju warna merah," Nisa terus bertanya, ia mencari Raffi di setiap perumahan.

Bapak tua itu, melihat foto yang Nisa tunjukkan.

Balas Dendam Istri Yang Kau Remehkan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang