Bertemu Kembali

774 31 0
                                    

Sehari jadi Istrimu.

Pemandangan yang sangat lucu di pagi hari, Mas Farhan berbaring menghadap ku, Rafi merangkul pinggangku sementara si kecil Fauzan dia ada di tengah-tengah kami, si paling nggak rela Ibunya bersama Ayah baru. 

Perlahan aku memindahkan tangan Rafi, lalu bangun pelan-pelan memakai sendal rumah. Meninggalkan mereka semua di tempat tidur. 

Aku segera mandi dan turun ke bawah membuat sarapan untuk suamiku. 

'Duh setiap kali menyebut suami, aku jadi tersipu,' 

Sebentar aku lihat kaca ponsel, apakah pipiku merona merah?

"Bu, kenapa?" Tanya Fira membuatku kaget. Sejak kapan dia ada sini, apa tadi dia lihat aku sedang senyum-senyum sendiri. Malu bangetlah aku. 

"Lagi lihat foto pernikahan kemarin, bagus-bagus ternyata hasilnya," Kilahku. 

"Oh, udah ada Bu, lihat dong," Fira mendekat 

"Eits, tunggu dulu," Aku mengangkat tanganku, menghentikan langkahnya. 

Segera aku buka kunci ponselku, seolah-olah sedang melihat foto dan menggesernya. 

"Ini nih," 

"Ya ampun Ibu ini, mau lihat aja pilih-pilih dulu," ujar Fira, dia lalu tersenyum melihat deretan foto di ponselku.

"Yang ini cakep yah Bu," 

"Iyah, ini juga," 

"Ikh bagus semua, Fira mau dong Bu," 

"Nanti ya saya kirim, saya mau masak dulu," 

"Fira bantuin yah Bu," 

"Sebentar nih, bantuinnya ikhlas nggak, nanti ada extra tambahan," Kataku bercanda.

"Itu mah harus sih Bu, kan udah doubel, bercanda Fira Bu," 

Anak ini ya, benar-benar membuatku gemas. Kalau saja Fauzan tidak lengket dengannya sudah aku paketin ke rumahnya. Canda guys!

Bahan masakan di rumah, hanya ada ayam, yang lainnya sudah habis. Aku masak ayam opor saja hari ini. Karena Fauzan belum bisa makan ayam yang dagingnya keras.

"Udah pada abis ternyata, nanti kita belanja yah Fir, sekalian cemilan sih Fauzan deh,"

"Ah siap Bu," 

"Anak-anak libur sampai kapan Bu,?"

"Seminggu, warung nggak buka," 

"Enak banget Bu, Fira mah kapan ya?" Tanyanya, aku mengerti maksud Fira. 

"Kamu mau libur juga?" Tanyaku sambil mengaduk santan kental yang aku masukkan ke dalam panci.

"Boleh Bu emang,"

"Nah itu dia, tanya sama Bos barulah," Kataku tersenyum lebar.

"Ya..." Wajahnya tampak miris. 

"Masak apa ini?" Ibu datang bersama Bapak.

"Opor Ayam Bu, cuma ada ini di kulkas,"

"Enak itu, yang lain belum pada bangun?" 

"Belum masih tidur," 

Opor ayam sudah matang, suara tangis Fauzan terdengar Fira segera ke atas, sementara aku hidangkan masakan dulu di meja dapur. 

"Bu..." Rengek Fauzan mencariku, sambil minta di gendong.

"Sini..." Kataku sambil mengangkat tubuhnya seraya menyiapkan makanan untuk Mas Farhan.

Balas Dendam Istri Yang Kau Remehkan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang