Rania kecelakaan

1.5K 80 0
                                    


"Assalamualaikum," Farhan mengetuk pintu, Rosa segera membukanya, "Eh Nak, Farhan, masuk Nak," Kata Rosa sembari tersenyum.

"Nis...ada Farhan," Panggil Rosa, dia ke dapur membuatkan minuman.

Nisa yang sedang beristirahat di kamar, langsung menyambar cardigan dan jilbab, dia menemui Farhan.

"Farhan, apa kabar?" Tanya Nisa canggung, ia tersenyum, meski dalam hati bertanya kedatangan Farhan secara mendadak.

"Alhamdulillah baik,"

"Bu..." panggil Fauzan, menarik tangannya ingin melihat pohon di luar.

"Sama Kaka Rafi, dan ante Fira ya, ada Om, masa di tinggal,"

"Nda Au," Katanya terus menarik tangan.

"Duh mau sama Ibunya ini," Canda Farhan, menegur Fauzan.

"Nggak apa-apa yuk kita keluar," Ajak Farhan tidak keberatan dia mengikuti langkah Nisa, Fauzan penasaran dengan daun yang ada di halaman rumah. Dia senang melihatnya lalu memetik " Ijo," Katanya mengingat warna.

"Pinter," Seru Farhan.

"Kamu tau aku ada di sini?"

"Tadi Ibuku lihat mobil kamu, jadi aku langsung main, kebetulan lagi di rumah," Farhan menerima daun yang di berikan Fauzan.

"Da...un," Lanjut Farhan semakin pintar, aku kagum sekali Nisa pasti mendidik anaknya dengan baik.

"Kamu sendiri lagi libur?"

"Iya hari Minggu ini,"

"Ouh iya aku sampai lupa," Farhan menepuk jidatnya lalu tertawa.

"Bagaimana kalau aku ajak kamu jalan, jalan?"

"Em...aku sih gimana anak-anak aja mau ikut apa enggak!"

"Udah jalan-jalan aja bawa Rafi sama Fauzan sana," Entah kapan Ibunya muncul, dia sudah berada di dekat mereka.

Farhan kembali, dia membawa mobilnya. Lalu mengajak kami ke taman Bunga.

Anak-anak sangat senang, mereka berceloteh sepanjang jalan hingga terlelap.

****
Berita kehamilan Rania sudah menyebar ke seluruh warga, ia tak peduli bahkan bersikap dingin.

"Itu Rania yang hamil di luar nikah itu kan?"

"Kayanya sih, dia udah jalan sama cowok baru aja, kasihan ya suaminya yang kemarin, cuma buat nutupin aib doang, Bu Kades juga tega saya mah jadi nggak respect," Ibu-ibu yang sedang jalan melihat Rania bersama cowok lain.

Rania dan pacarnya, sangat senang.

"Kamu udah nggak sama Jali lagi?" Tanya Andre kekasih Rania.

"Udah, lagian anak ini udah keguguran terus untuk apa aku bertahan lagi sama Jali," sahut Rania seraya merapikan anak rambutnya.

"Jadi kita bisa seneng-seneng lagi dong," Andre bersemangat.

"Bisa tapi kali ini kamu harus tanggung jawab, aku tuh malu sama warga mereka banyak yang ngomongin aku," Keluh Rania.

"Soal itu aku belum yakin, karena Papa kamu pasti nggak setuju kalau kamu sama aku menikah," Sahut Andre.

"Jadi kamu mau enaknya sendiri, aku udah keguguran, udah nikah sama orang lain juga demi menutupi aib aku dan keluarga bahkan sampai saat ini kita masih berhubungan, kamu belum siap juga!" Rania kesal, bibirnya manyun.

"Beri aku waktu Rania, asal Papa kamu nggak merendahkan aku, aku bisa jadi suami untuk kamu,"

"Aku capek tau jalanin hubungan tanpa kejelasan, bahkan aku udah banyak berkorban," Rania jengkel, Andre memang tidak serius.

Balas Dendam Istri Yang Kau Remehkan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang