16. Dumbs people

147 20 5
                                    

Happy reading.

🍂

Para petinggi - petinggi sekolah mengadakan rapat. Edwin mengajak seluruh petinggi sekolah untuk membicarakan masalah mengenai Hope.

Namun, mereka mengadakan rapat tanpa sepengetahuan Lyman. Sang pemilik yayasan.

"Saya tidak bisa mentolerir lagi kesalahan siswi bernama Hope itu. Dia bahkan melukai putri kesayangan saya." Ujar Edwin.

Para petinggi lainnya masih setia mendengarkan Edwin.

"Sebagai salah satu orang penting di yayasan ini, saya ingin anak itu dikeluarkan dari Luxurious" ucap Edwin kembali

"kami setuju apapun pendapat sir Edwin"

"Ya, begitu saja. Agar tidak banyak memakan korban lagi, sebaiknya hak sekolah nya dicabut, dan di keluarkan dari sekolah ini"

"Saya setuju"

"Keluarkan anak itu agar tidak membawa pengaruh buruk bagi anak-anak lain"

Semuanya mendukung perkataan Edwin.

"Tapi, apakah Mr. Lyman akan menyetujui hal ini?"

Edwin mengepalkan tangannya. "Kita akan mengeluarkan Hope tanpa sepengetahuan Lyman"

"Memangnya bisa?"

Edwin tersenyum sinis. "Tentu saja"

"Hidup anak itu harus hancur setelah berani mengusik Barbara" ucap Edwin

Mereka menyetujui hal itu dan mendukung keputusan Edwin tanpa rasa takut.

Seolah-olah keputusan Lyman tidak terlalu penting dalam hal ini.

Lagipula Edwin yang akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu yang merugikan mereka.

🍂

Hope menatap dirinya melalui cermin besar yang berada di apartemen pemberian Kaivan.

Gadis itu mengakui dia benar-benar tidak baik-baik saja setelah memperlakukan Kaivan seperti yang baru saja dia lakukan kemarin di rumah sakit.

Benar-benar tidak tahu diri.

Hope sudah tidak tahu diri memanfaatkan Kaivan, tapi masih saja memiliki keinginan untuk memiliki cowok itu.

Dasar gila.

Hope terus menerus mengutuk dirinya sendiri. Merasa tidak pantas, dan memang tidak seharusnya menyukai Kaivan.

Tubuhnya telah terbalut seragam Luxurious, namun Hope masih menimang-nimang apakah dia harus ke sekolah atau tidak.

Setelah lama berpikir Hope akhirnya, dia memutuskan untuk pergi ke sekolah.

Jarak apartemen nya dengan sekolah tidak begitu jauh, sehingga Hope memilih untuk jalan kaki, lagipula saat ini masih sangat pagi jadi Hope rasa dia tidak akan terlambat.

Hope tidak bisa berhenti memikirkan Kaivan. Apakah dirinya sudah melakukan hal yang benar, tentu saja. Dia berhasil menjauhkan Kaivan dari hidup kacaunya.

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang