28. Sweet evil

142 17 61
                                    

Happy Reading.

🍂

Kematian Izora tersebar luas di Luxurious. Saat ini mereka sedang berduka atas kepergian Izora.

Semua anak High Class sedang berkumpul dan berbicara serius mengenai Izora.

"Izora ada masalah apa sampe bunuh diri?"

"Kurang tau. Yang gue tau dia gak segila itu buat bunuh diri"

"Tapi bisa aja kan, apalagi dia udah beberapa hari gak masuk ke sekolah semenjak Zara mas-"

"Wait, gue ngerasa ada yang aneh" sambung Vincend memotong perkataan Selena.

Semua mengernyit. "Aneh maksud lo?"

"Iya. Semenjak ada Zara, Izora mulai aneh gak sih?" Ucapan Vincend membuat mereka semua merotasi mata malas.

"Sejak kapan Izora gak aneh kalau menyangkut Zara. Mereka gak pernah akur" ucap Iva

Semua ikut mengangguk. "Dah ah, tugas gue masih banyak" ucap Dean

"Hooh, mrs Kate baru ngasih tugas gue gak boleh telat ngumpulinnya" sambung Michelle membuat Vincend mendengus.

"Sekali-kali jangan bahas tugas mulu. Sama aja, lo semua berusaha yang jadi juara udah jelas"

Iva melempari Vincend dengan pulpen ditangannya. "Gak usah diperjelas"

"Iya, gue tau Kaivan, Gafriel sama Hope gak bisa di geser" Ketus Selena sambil memasang earphonenya.

Vincend menggelengkan kepalanya. "Lo semua ben-"

Perkataan Vincend terhenti saat melihat Izara memasuki kelas dengan mata sembab serta raut wajah yang suram.

"Zar? Lo gak papa?" Tanya Barbara khawatir sambil menghampiri cewek itu.

Izara tiba-tiba memeluk Barbara. "Bar, gue gak nyangka dia pergi secepat itu. Kalau tau gini, gue gak bakalan berantem sama dia" lirih Izara sambil terisak.

Barbara mengelus punggungnya menenangkan. "Udah, jangan nangis. Zora juga yang mutusin buat pergi. Gue sedih, tapi gue gak tau harus apa"

Mereka semua memusatkan pandangan pada Izara dan Barbara.

"Gue gak tau harus apa Bar. Gue gak tau"

"Gue gagal banget jadi sodaranya Bar, Zora seharusnya gak pergi secepat itu. Gue gak terima"

Barbara ikut menangis, tak tega melihat temannya. Izora juga temannya. Kematian Izora cukup membuat Barbara sedih.

"Gue masih banyak salah sama dia. Seharusnya gue gak sering marahin dia" isakan Izara semakin keras memenuhi kelas.

Fay memasuki kelas diikuti Hope, Kaivan dan Gafriel. Mereka berempat memasuki kelas yang langsung membuat sekelas terkejut karena kedatangan mereka.

Barbara dan Izara beralih menatap mereka.

Fay menutup mulutnya dengan tangannya. "Seharusnya kepergian Izora gak secepat ini. Kecuali,"

Izara menatap Fay dengan mata sembabnya. "Maksud lo apa Fay, jangan mulai. Gue lagi gak mau bertengkar"

"Ya kecuali, ada yang mempercepat proses kepergian Zora" sambung Fay sambil menutup mulutnya seolah terkejut.

Izara mengepalkan tangannya, dia tiba-tiba berdiri dan berjalan mendekati Kaivan.

"Kai, ak-aku gak tau harus apa" lirih Izara membuat Kaivan terdiam melihat Izara yang kini menangis di hadapannya.

"Aku se-seharusnya hentiin dia bu-bunuh diri Kai. Ak-aku bodoh" Izara memegang tangan Kaivan.

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang