Happy Reading.
🍂
Saat ini anak-anak High Class berada di pemakaman Izora. Semua merasa kehilangan, Izora memang menyebalkan tetapi cewek itu cukup banyak membantu dalam mengharumkan nama Luxurious karena prestasinya yang cukup baik.
Semuanya berduka dengan kepergian Izora. Setelah menguburkan Izora, semua langsung pergi ke rumah yang sedang berduka itu. Ingin menemani Izumi yang masih sangat berduka atas kepergian anaknya.
Barbara tidak henti-hentinya menangis, bahkan cewek itu terus berteriak memanggil-manggil nama Izora, membuat yang mendengar teriakannya ikut merasa sedih.
Fay menghampiri Izumi mama Izora yang sedang duduk dengan tatapan kosong dengan wajah yang begitu pucat.
"Tante" panggil Fay pelan mencoba menyapa Izumi.
Izumi mengangkat wajahnya dengan lemas, wanita paruh baya itu benar-benar merasa jiwanya tidak lagi berada di tubuhnya.
"Turut berdukacita atas kepergian Izora. Fay tau tante belum bisa menerima kenyataan kalau Izara yang bunuh sodaranya sendiri"
Izumi langsung menutup wajahnya kemudian berdiri ingin beranjak pergi namun Fay menahan tangan Izumi.
"Tante.."
Izumi mengernyit melihat raut wajah Fay yang berubah suram.
"Kenapa Fay, tante mau istirahat. Tante capek" ucap Izumi lemah.
Fay mengangkat sudut bibir kirinya. "Capek ya?"
Izumi masih tidak mengerti akan situasi ini. Ada apa dengan ketidaksopanan Fay saat ini.
"Jangan dulu capek tan. Anak tante yang namanya Izara belum selesai dapet hukumannya" ucap Fay pelan
Plak
Tamparan Izumi pada Fay membuat seisi rumah memperhatikan keduanya.
Gafriel langsung menghampiri Fay dan menarik tangan cewek itu agar sedikit menjauh dari Izumi.
Dengan mata berkaca-kaca Izumi menunjuk wajah Fay. "Jangan ngomong sembarangan kamu ya. Apa hak kamu bilang seperti itu pada saya? Hah?!"
Fay tertawa kecil. "Anak pertama tante selain pembunuh, sakit jiwa juga tan. Pasti gatau ya?"
Gafriel menatap Fay. "Fay udah, tante Izumi lagi berduka"
"Maksud kamu apa Fay?! Anak kurang ajar!"
"mau tau something serious about your lovely daughter?" Tanya Fay dengan wajah serius sambil melepaskan tangan Gafriel dari tangannya.
Sepertinya Hope tau apa yang akan dilakukan Fay sekarang.
"Yang jelas ngomongnya Fay. Saya gak suka cara kamu mempermainkan saya seperti ini!" Fay semakin terpancing untuk mengatakan semuanya.
"Oke. As you wish, tante gak tau kalau anak pertama yang tante sayang itu pernah ti-"
"Fay!" Hope berteriak memanggil Fay membuat cewek itu menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The High Class
Teen Fiction"People must know their respective places." - Hopely Janetta