38. Sweet more than sugar

85 11 9
                                    

happy reading.

🍂

Hope meregangkan badannya setelah selesai menata barang-barangnya dan Fay di tenda mewah cewek kaya itu.

"Do you want some coffee?" tanya Fay pada Hope.

Hope menggeleng, "Gak makasi, gue mau keluar dulu, Kai nyariin" ucap Hope membuat Fay mendengus dan mengibaskan tangannya.

Hope terkekeh dan melambaikan tangannya mengejek Fay dan pergi dari tenda mereka.

"Dasar bulol, dimana-mana nempel mulu, just like a parasite." gerutu Fay kemudian mengganti bajunya dengan baju yang lebih simple dan nyaman.

"Fay? lu di dalem?" Fay mengernyit mendengar suara tak asing di telinganya.

Fay pun keluar dari tenda dan terkejut melihat Gafriel berdiri didepannya sambil memegang dua gelas berisi susu cokelat dan vanila yang masih terlihat hangat.

sangat cocok untuk cuaca sekarang!

Mereka memang di pantai, tapi udara pagi di pantai lumayan dingin dan bisa membuat menggigil. Mereka berangkat dari sekolah jam 6 pagi lalu sampai di pantai jam 7:30.

Perjalanan hanya memakan waktu satu setenga jam. whatever, back to the topic!.

"Ngapain lo?" tanya Fay membuat Gafriel tersenyum tipis sambil mengangkat dua gelas ditangannya.

"Mumpung lagi pengen buat susu, gue bikin dua. satu buat lo, nih" ucap cowok berdarah china itu membuat Fay mengambil Gelas berwarna pink itu.

"Norak banget gelasnya, selera lo emang kek gini?" ketus Fay sambil menyeruput susu vanila yang diambilnya.

Gafriel mendengus. "Bloon, gue beli gelas baru itu buat lo, lo kan cewek pasti suka warna pink, terus ada motif stroberi tuh. lucu tau" ucap Gafriel membuat Fay memerah

wait, FAY MALU?!

Tidak, bukan karena gelas pink stroberi itu. melainkan Gafriel membelikan gelas baru untuknya?

Hell, what does the guy want?

"Boleh masuk gak nih gue, dingin anjir diluar" ucap Gafriel membuat Fay langsung tersadar.

"Tinggal masuk kalau mau masuk!" Ketus Fay dengan wajah memerahnya sambil berbalik badan memasuki tendanya.

Loh, kenapa Gafriel mau masuk di tendanya?

"Gue gak bakal aneh-aneh, numpang duduk doang kok sambil minum, ngobrol bareng lo" kekeh Gafriel karena melihat raut Fay.

"tsk, emang gue bilang apa?" Gafriel tertawa gemas melihat raut wajah Fay yang terlihat memerah.

Cewek blasteran ini, lucu juga ya? Fay bisa semanis ini juga. ya Gafriel akui dia sangat  tidak suka Fay karena sikap angkuh, sombong dan tukang buli.

Namun entah kenapa Gafriel melihat Fay berubah, apalagi semenjak cewek itu berteman dengan Hope.

Fyi, Gafriel sudah move on dari Hope, Kaivan dan Hope benar-benar susah ditembus. sudah mencapai level akut hubungan mereka.

Tanpa Gafriel dan fay sadari, seorang Barbara berdiri tak jauh dari mereka, melihat dari awal percakapan hingga masuk ke tenda.

"Pengkhianat.Pengkhianat.pengkhianat" Barbara mengucapkan itu berkali-kali sambil menggigit bibir bawahnya sampai berdarah.

"Lo semua gak boleh bahagia setelah buat gue jadi kayak gini"

"Kalo perlu gue bakal bunuh lo semua, dasar anjing-anjing sialan!"

🍂

"Kenapa gak mau di vila gue aja sih? gaenak tidur di tenda, banyak nyamuk!" ucap Kaivan kesal karena Hope tidak mau tinggal di vilanya yang begitu banyak kamar itu.

dan, vila itu adalah IMPIAN SEMUA ORANG! kenapa cewek ini malah menolak keras? bikin frustasi saja.

"Kai, kalo camping wajar ada nyamuknya. lagian tenda Fay gak bakalan ada nyamuk. gue tinggal sama dia aja"

"Apasi, Fay mulu! kadang gue kangen jaman dimana dia ngebuli lo daripada temenan gini" ketus Kaivan mereka saat ini berada di ruang tamu vila Kaivan.

Hope merotasi matanya "Gak. gue tetep tidur di tenda, itu baru namanya camping. kalo tidur di vila mending gue balik apartemen" balas Hope dingin membuat Kaivan merengek dan memeluk lengan Hope.

"Gue takut lo kenapa-napa, disini aja yaa sama gue. kalo perlu tidur bareng gue"

Hope mendorong Kaivan kasar. "Sinting, udah ah jangan lebay. gue ke tenda dulu, dikit lagi harus kumpul"

Kaivan mendengus, dia memalingkan wajahnya kesal. "yaudah sana"

Hope menghela nafas, cowok ini akhir-akhir ini mudah ngambek. apa ya gejala awalnya?

"Ngambek?" tanya Hope

"Enggak, biasa aja"

"Yaudah" ucap Hope lalu akan pergi. namun
Kaivan tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Kalo gitu gue bakal tidur ditenda aja, males disini kalo gak ada lo"

Hope terkekeh geli. "Bener ya kata Fay"

"Si bitches itu ngomong apa emang?"

"Lo bulol. bucin tolol"

Kaivan mendengus dan mencium pipi Hope. "Cewek gue secantik, dan semenawan ini yakali gak dibucinin tolol gini" Ucap Kaivan kemudian mencium pipi Hope berkali-kali

"Kai udah!" tegur Hope membuat Kaivan menggigit pipi Hope.

"Sakit Kaivan!" Hope menggerutu kesal.

"Aku sayang kamu" Kaivan sangat gemas, cowok itu kemudian membalikan badan Hope.

Dia mengelus pipi Hope yang memerah karena gigitan kecilnya.

"Jangan sampe luka lagi, gue udah gabisa lagi kalo liat lo disakitin"

Hope mengangguk lempeng, "Lo barusan nyakitin gue" ucap Hope sambil menepis tangan Kaivan dari pipinya.

Kaivan tertawa kemudian ingin mencium pipi Hope lagi namun cewek itu langsung berlari keluar.

🍂

part gak terlalu penting,
tpi aku pengen up aja.

anw, thanks for reading.

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang