Happy reading.
🍂
Barbara tidak berhenti tertawa setelah mengirim pesan untuk Hope. Saat ini dia sedang berbicara dengan Fay lewat panggilan telepon.
"Anjir, gue pengen banget lihat muka dia sekarang, apa masih gak berekspresi lagi?" Kekeh Barbara
"I think, itu berlebihan Bar" ucap Fay
"No, itu belum cukup. Lo lupa apa yang udah dia lakuin sama gue?"
Fay hanya diam tak merespon.
"Dahlah Fay, intinya gue seneng banget. Jangan ngerusak suasana deh"
"Yayah"
"Udah dulu deh, byee"
"Bye Bar, and be careful"
Barbara langsung menutup telepon. Dia berdiri dari ranjang miliknya kemudian meraih Vape dan menghisap benda itu kemudian menghembuskan asap di udara, setelah itu Barbara terkekeh kembali. Mengingat apa yang Hope alami saat ini menjadi salah satu kebahagiaan Barbara.
Lama menikmati Vape nya, tiba-tiba Ponselnya bergetar. Tangannya terulur meraih ponselnya kemudian melihat pesan masuk.
Barbara mengernyit karena tak mengenal nomor yang mengirim pesan padanya.
Cewek itu membuka pesan asing tersebut.
Nikmatin sepuasnya. And you will see.
Barbara mengernyit, namun jujur Barbara sedikit ketakutan karena pesan asing yang terdengar aneh itu.
Vapenya, gue kasi bumbu dikit aja kok. Don't be panic Barbara.
Barbara langsung membuang asal Vape yang semula digenggamnya.
"Brengsek, maksudnya apa?!" Barbara reflek berdiri dan menendang jauh Vape nya itu.
Namun, terjawab sudah saat Barbara merasakan pusing dikepalanya. Tubuhnya langsung mengeluarkan keringat, dan Barbara merasa dingin. Kakinya terasa ngilu ketika berdiri akhirnya Barbara terjatuh.
Ketakutannya langsung menghinggapi nya saat badannya tidak bisa bergerak, dan dia tak merasakan apa-apa.
"MAMII!!" teriak Barbara ketakutan.
"MAMIII!!!" panggilan kedua untuk maminya, namun maminya tak kunjung muncul.
Barbara semakin ketakutan, dia langsung meraih ponselnya yang tak jauh darinya kemudian langsung menelpon Gafriel.
Air matanya terus turun, Barbara benar-benar tak tahu harus berbuat apa saat orang tuanya tak kunjung muncul.
"Halo"
"G-gafriel t-tolongin gue"
"Lo kenapa lagi?"
"Plis tolongin g-gue"
Barbara langsung merasa pusing menyerang nya. Pandangannya tiba-tiba mengabur.
KAMU SEDANG MEMBACA
The High Class
Teen Fiction"People must know their respective places." - Hopely Janetta