Happy Reading.
🍂
Fay dan Hope sedang duduk makan bersama di kantin. Tentu saja membuat heboh, bagaimana tidak? Seorang pembuli dengan korbannya mendadak jadi sahabat.
"Hope?"
"Hm"
"Lo ikut camp together kan?"
"Iya"
"Oke, gue juga deh kayaknya"
Hope tersenyum tipis. "Mulai nempel ke gue ya?"
Fay mengernyit. "Yakali. I just need a rest, you knowlah"
Hope mengangguk mengerti dia tadi hanya bercanda.
"Mama lo masih sering pukul lo?"
Fay tertawa pelan. "Blak-blakan banget sih. Iyalah, gak pernah absen malah. Look at this, this one is new"
Hope tertegun melihat lengan Fay yang sepertinya sobek, banyak bekas cakaran yang masih baru juga.
"Fay"
Fay menutupi kembali lengannya dengan jasnya.
"It's okay, i can handle it"
"Lo mau tinggal sama gue aja?"
Fay terkejut? Tentu saja! Apakah Hope selalu baik pada setiap orang yang menjahatinya.
"Gaklah, gue gak mau bikin repot. Ditambah gue pasti bakal langsung digantung mati sama mama gue kalau ketauan haha"
Berat. Fay benar-benar memiliki masalah yang berat, Hope jadi tidak tega.
"Dipikir-pikir, apartemen Kaivan mewah kok. Lo bisa ke sana kalau lo mau"
Fay tersenyum tulus. "Thanks Hope"
"Hope, Fay, gue bisa gabung gak?" Barbara tiba-tiba menghampiri mereka membuat Fay mengernyit bingung.
"Ngapain lo?" Tanya Fay tak senang.
"Gue mau berdamai sama kalian, semenjak kematian Izora gue sadar kalau jadi jahat itu gak ada gunanya"
"Gue minta maaf banget sama lo Hope, maaf ya" cewek ini terlihat akan menangis.
Sepertinya dia benar-benar menyesal mengingat akhir-akhir ini Barbara tidak berulah dan lebih banyak berdiam diri di kelas, wajahnya sekarang bahkan begitu pucat.
Hope menatap Fay, Fay menggelengkan kepalanya namun Hope mengangguk.
"Ayo gabung, kita udah mesen"
Barbara tersenyum lebar, kasihan sih tapi Fay masih kesal dengan Barbara.
"Makasih Hope, lo baik banget. Maaf banget buat yang lalu-lalu, gue beneran nyesel"
Hope mengangguk. "Oke. Gue maafin"
"Boleh meluk lo gak?" Lirih Barbara
"Anjir!" Umpat Fay
Hope menggeleng. "Gak"
"Ihh gak papa, gue mau meluk lo!" Seru Barbara kemudian memeluk Hope erat.
"Seneng banget bisa baikan!"
"Alay" cerocos Fay.
Barbara memeletkan lidahnya dan menyandarkan kepalanya di bahu Hope.
"Udah Bar, sesak gue"
Barbara menyengir. "Sori hehe"
"Jibang ew" ucap Fay kembali.
🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
The High Class
Jugendliteratur"People must know their respective places." - Hopely Janetta