36. Fay is shy

165 16 2
                                    

Happy Reading.

🍂

Setelah menghabiskan hari yang panjang, Hope akhirnya bisa bernafas lega. Dia merebahkan tubuhnya di kasur kemudian melamun sambil menatap langit-langit kamarnya.

Jadi, selama ini Hela bukan ibu kandungnya? Entah kenapa kenyataan itu membuat Hope sedih.

Drtt

Ponsel cewek itu bergetar membuatnya sadar dari lamunannya. Ternyata Fay menelponnya.

"Halo?"

"Jangan bilang lo belum packing?"

Hope mengernyit. "Packing buat apa?"

"I know you forget Hope, besok camp together woi!"

Hope mengerjap, ah benar! Saking kacaunya hari ini, dia sampai lupa besok adalah hari yang mungkin akan seru.

"Thanks Fay, lo udah selesai packing?" tanya Hope membuat Fay mendengus.

"Iyaa, makanya gue udah di depan apart lo. Bukain cepet, dingin banget diluar!"

Hope langsung menuju pintu masuk dan membukakan pintu untuk fay. "Beneran dong" kekeh Hope

Fay merotasi matanya. "Gatahan gue di rumah sama mama gue, mending gue bantuin lo packing"

Hope tersenyum tipis, Fay kesambet apa ya sampai mau berteman dengannya?

"Ngapa lo senyum-senyum, like crazy people." Sinis Fay, Hope mengangkat bahunya.

Fay segera menuju kamar Hope dan membantu cewek itu mengemasi barang-barang bawaan.

"Gila, Kai beneran kaya ya. Setau gue harga tinggal disini, bisa beli dua mobil sport!" Ucap Fay santai membuat Hope menatapnya serius.

"Serius?"

Fay tertawa meremehkan "Karena lo miskin ya pasti lo gak tau, tapi gue serius. Gak heran sih, Keluarga Kaivan sekaya itu."

Hope hanya mengangguk-angguk walaupun Fay sempat menghinanya.

"Apalagi Kakeknya, Kakek Kaivan tuh ditakutin seluruh pebisnis, he is known as a scary person in managing his business." Ucap Fay membuat Hope mengernyit, dia baru kali ini mendengar tentang Kakek Kaivan.

"Seseram itu?"

"Hahaha, for real Hope. waktu acara ulang tahun sekolah aja dia dateng cuma buat liat cucunya pidato, abis itu pulang dengan aura hmm gue juga merinding sih haha, lo waktu itu gak ada kan gegara gak mampu beli dress, pftt"

Hope menghela nafas, dia sudah terbiasa dengan mulut Fay yang selalu anti orang susah.

"Tapi gue salut sih bisa dapetin Kaivan, lo tau kan gimana perjuangan duo kembar yang mati-matian dapetin tuh cowok"

Hope menopang dagunya, dia mulai menyukai karakter Fay. Walaupun menyebalkan.

"Lo kenapa gak nyobain deketin Kaivan? Kayaknya kalian cocok, sama-sama punya kuasa dan mulut gak bisa direm"

Fay tertawa sambil melempar baju pada wajah Hope. "Eh harapan ortu yang gagal, walaupun gue di kasi semua harta dia, gue gak bakalan mau!"

"Kenapa?"

"Siapa yang mau sama cowok galak, gak berperasaan kayak dia. and actually he's not my type!" 

"Emang tipe lo kek gimana?"

"Ofc, lemah lembut. Perhatian, dan gak su-"

"Itu bukannya Gafriel?" Ledek Hope membuat Fay terdiam.

"Ih beneran dong?" Tanya Hope kembali membuat wajah Fay memerah.

Ini pertama kalinya Hope melihat cewek sombong itu menjadi malu-malu.

"Lo suka gafriel ya?"

"Stfu Hope, ew I don't like that guy!"

Hope tertawa. "ternyata lo bisa suka orang juga ya" Fay meraih bantal Hope dan melempar bantal itu pada Hope.

Hope pun ikut melemparnya dengan boneka. Alhasil mereka saling mengejar lempar-lemparan barang sambil saling tertawa mengejek.

Ini pertama kalinya, Hope memiliki seseorang selain Kaivan dihidupnya.

🍂

Part khusus Fay n Hope

Thanks.

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang