happy reading.
🍂
Kaivan membawa Hope menuju rumahnya sepulang sekolah, selama di perjalanan keduanya hanya diam tanpa berbicara.
Keheningan serta aura Kaivan yang asing membuat Hope merasa sedikit takut, mengingat perkataan Fay yang mengatakan bahwa laki-laki ini bahkan lebih gila dari yang Hope pikirkan.
"Diem aja Hope" ucap Kaivan sambil melirik wajah cewek itu.
"Emang biasanya gue banyak omong?" sahut Hope sambil memasang wajah datarnya.
Kaivan mendengus kesal, Hope ini sama saja dari dulu sikap cueknya tak pernah berubah.
Hope menyadari kekesalan Kaivan, cewek itu mencubit lembut tangan Kaivan yang sedang menyetir.
"Ini gue mau dibawa kemana?"
"Rumah"
"Ngapain?"
"Mau gue tidurin biar cepet dinikahin."
Hope tersenyum kecil. "Oke."
"Ketemu mama, bilang mama gue mau tinggal sama lo." ucap Kaivan enteng.
Hope mengernyit, "Emang bisa? dikasi ijin?"
Kaivan tersenyum miring. "gaperlu ijin, cuma mau kasi tau aja."
Hope mendadak takut, cowok ini beneran mau tinggal bersamanya?
"Beneran?"
"Lagi keliatan boong kah?"
Hope mengerjap, dia tidak menemukan kebohongan serta candaan atas perkataan Kaivan.
gila! mana bisa anak SMA seperti mereka tinggal bersama, ini sangat tidak pantas.
"Yang bakal sama lo gak akan ada selain gue, dan gak boleh ada orang lain di hidup lo."
Hope menggeleng. "Tanpa tinggal bareng pun gue tau itu, kita gak per-"
"Gak usah banyak mikir, ujung-ujungnya gue yang akan menghidupi lo dan hidup bareng sama lo, jadi tinggal bareng bukan masalah."
Baru saja akan naik kelas 12, mereka bahkan belum berumur 20 tahun Kaivan sudah membual seperti itu.
"Kai, dengerin gue dulu bisa gak?"
"Gak. gue gak mau dengerin lo, lo yang harus dengerin gue. Kali ini harus patuh."
Apa gak akan menggila kakek Kaivan mendengar cucu tersayangnya akan tinggal bersama Hope orang yang paling ditolak Christian.
"Mulai besok, gue akan ikut tinggal di apartemen."
"Siapapun gak akan bisa nyentuh lo apalagi nyari masalah, gue akan lindungin lo dan menjamin kebahagiaan lo."
Sepertinya kata Fay memang benar, Kaivan benar-benar akan melakukan apa saja untuknya.
laki-laki ini tergila-gila padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The High Class
Ficção Adolescente"People must know their respective places." - Hopely Janetta