Happy reading.
🍂
Sudah dibilang bukan, kelemahan terbesar Kaivan itu hanya Hope. Kenapa cewek itu sekarang bertingkah aneh.
Siapapun yang berusaha memisahkan mereka, Kaivan tidak akan tinggal diam. Dirinya tak selemah itu untuk hanya akan mengikuti permintaan kakeknya sekalipun.
"Hope, kenapa lagi?cerita sama gue dulu." walaupun telah dibentak, Kaivan masih bersikap lembut dan tenang.
Hope menghela nafas kesal. "Emang salah, gue gak mau semobil sama lo?"
Kaivan menyentuh tangan Hope dan mengelusnya lembut. "Kakek gue ngancem apaan?"
Hope melepaskan tangan Kaivan. "Buka pintunya." pintah Hope dingin dan nada bicaranya begitu datar.
"Hope jangan gini, gue gak mau!"
"Kai, buka pintunya."
Kaivan mengacak rambutnya frustasi, Hope terlihat serius dan begitu dingin. sikap cewek itu yang tiba-tiba aneh membuat Kaivan yakin ini pasti ulah Chris.
"Hope lo tau kan, gue gak selemah itu buat lawan kakek, lo jang-"
"lo mau buka pintu ini atau kita gak akan ketemu lagi?" ucap Hope serius membuat Kaivan meremas stir mobilnya.
Dengan berat hati Kaivan membuka pintu mobilnya, "Gak usah ikutin gue." ucap Hope kemudian langsung turun dari mobil Kaivan.
Kaivan menatap datar kepergian Hope, cewek itu buru-buru menaiki taksi yang lewat.
"Sialan, Chris bajingan!" Kaivan menancap gas mobilnya dan langsung menuju rumah kakeknya kembali.
🍂
Fay memejamkan matanya menahan rasa sakit, Fallerie benar-benar iblis. Ibu macam apa yang memukuli anaknya dengan heels tajam di badan anaknya.
"Udah mama kasi tau jangan keluyuran tanpa sepengetahuan mama, KAMU MASIH NGELAWAN AJA FAY, MAU MAMA GAK KASI KELUAR SELAMANYA KAMU?!"
Fay meringis saat pahanya sudah memar berdarah akibat pukulan dari ibunya, cewek itu menggigit bibirnya sampai berdarah karena Fallerie menginjak pahanya mengggunakan heels mengerikan itu.
"KAMU DENGAR TIDAK?! DO YOU HEAR ME FAY?!" Fay mengangguk cepat berusaha memisahkan kaki Fallerie dari pahanya.
Fallerie gila! manusia tidak ada hati, perasaan, bahkan otak!
"Udah mom, gue gak kuat lagi" lirih Fay badannya remuk, sakit semua.
Penampilannya saat ini benar-benar kacau. wajah yang memerah akibat tamparan brutal Fallerie, Dan seragamnya yang sudah acak-acakan dengan paha yang berdarah dan membiru.
"Kalau perlu kamu gak usah sekolah besok!"
"Mom? aku lagi ujian, harus sekolah!" bantah Fay tak terima.
plak
"STOP BANTAH, MAU JADI ANAK BEBAL KAMU?! IKUTIN APA KATA MAMA!" Fay mengepalkan tangannya saat tamparan Fallerie membuat bibirnya berdarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The High Class
Jugendliteratur"People must know their respective places." - Hopely Janetta