23. So what?

116 16 18
                                    

Happy reading.

🍂

Hope menoleh pada Kaivan yang masih menatap Izara. Perasaan Hope mendadak aneh, dia tiba-tiba takut.

Apakah dirinya tidak berharga lagi bagi Kaivan?

Hope mencoba bersikap biasa saja, bahkan saat Izara berjalan menghampiri Kaivan yang berada di sampingnya.

Semua menahan nafas. Apa yang ingin dilakukan cewek berbisa itu?

Izara tersenyum dengan mata berkaca-kaca, dia memeluk Kaivan erat dengan hati yang penuh rindu.

"Zara kangen banget sama Kai, maaf baru dateng" ucap Izara lembut.

Hope meremas jari jempolnya, wajahnya memang datar seperti biasa namun dalam hatinya dia ingin sekali menampar Izara yang tiba-tiba muncul lalu memeluk Kaivan.

Barbara menganga, dia menggoyangkan bahu Fay dengan senang.

Belum bisa percaya bahwa Izara masih hidup. Fay melipat tangannya didada, melihat drama yang ditampilkan Izara.

Fay penasaran dengan reaksi Kaivan.

Izara menyandarkan kepalanya didada Kaivan dan menangis pelan. "Maafin Zara ya karena sempet ninggalin Kai"

"Maafin Zara karena udah buat Kai nunggu lama"

Ew, Izara terlihat menjijikkan. Suara yang sok-sok dibuat imut itu membuat mereka ingin muntah saja.

Semua menunggu reaksi Kaivan. Mereka yakin Kaivan pasti akan kembali memeluk Izara dan ikut mengucapkan rindu pada cewek itu.

Hope membuang wajahnya dan sempat bertatapan dengan Fay yang sedang tersenyum geli.

Kaivan mengernyit, dengan wajah juteknya dia melepaskan tangan Izara yang melingkar di tubuhnya.

"Pardon?" Kaivan bertanya dengan wajah bingung.

"Siapa yang nungguin elo?"

Hope menoleh pada Kaivan, terkejut dengan perkataan cowok itu. Sekelas pun terkejut.

Fay tersenyum geli. "Udah gue duga" kekeh Fay membuat Barbara menatap nya bingung.

Izara terkejut dan sempat menganga, tetapi dia langsung tersenyum.

"Zara tahu kok kalau ini berat banget buat Kai. Ta-"

"Bisa diem gak? Gue sensi banget dengerin-nya. Seolah-olah gue emang lagi merana sambil nungguin lo"

Pftt. Bisakah mereka tertawa saat ini? Wajah Izara yang tiba-tiba memerah malu akibat perkataan Kaivan membuat sekelas ingin ngakak brutal.

Inilah sebabnya orang jangan terlalu percaya diri. Karena berlebihan itu tidak baik.

Kaivan menatap Hope yang kini terpaku padanya. Kaivan tersenyum manis pada Hope kemudian meraih tangan Hope yang masih terkepal.

Kaivan mengelus tangan Hope lembut, berusaha menenangkan cewek itu. Kaivan tahu apa yang dirasakan Hope saat ini.

"K-kai?" Izara benar-benar tak bisa berkata-kata. Bukannya hanya dirinya cewek yang ada di kehidupan Kaivan?

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang