47. Fantastic duo

57 5 0
                                    

happy reading.

🍂

Fay menggelengkan kepalanya, sudah tidak heran lagi jika Kaivan dan Hope tinggal bersama. Siapa yang akan heran jika orang itu adalah Kaivan, cowok sinting itu mampu melakukan hal-hal diluar nalar.

"Selama gue macarin cowok, gak pernah ada yang ajak tinggal bareng." kekeh Fay

Hope menopang dagunya. "Yaudah sih, lo juga udah gak punya pacar."

"Shit Hope, gak usah sok gitu. Jangan pede dulu, direstuin Kakek Chris aja engga." ledek Fay membuat Hope tersenyum sinis.

"Katanya sereman Kaivan daripada kakeknya, ngapain takut." Ledek Hope kembali membuat Fay mendengus.

"Dasar harapan ortu yang gagal. Keliling sekolah yuk, mumpung udah kakak kelas paling tinggi, harus pamer dulu. Nunjukin kalo gak boleh ada yang macem-macem." Kekeh Fay membuat Hope merotasi matanya.

"Ajak Barbara aja sana."

"Gak sudi!"

Hope menoleh ada Barbara. "Barbara, Fay ngajak keliling sekolah."

Barbara berdiri dengan wajah senang. "Serius? AYOK FAY!"

Fay mengangkat jari tengahnya pada Barbara. "Go away bitch!"

Hope menutup mulutnya menahan tawa kemudian berdiri. "Cepet jalan." ucap Hope pelan membuat Fay segera berjalan lebih dahulu.

Barbara menatap kepergian mereka dengan senyuman sinis. "Masih aja seneng-seneng, ntar gue kapokin lo semua!" gumam Barbara penuh amarah.

Fay dan Hope berjalan berdampingan mengelilingi sekolah. Kedua aura mereka benar-benar membuat sekitar merasa terintimidasi.

Tatapan dingin Hope yang menusuk serta tatapan dan lagak Fay yang angkuh membuat keduanya benar-benar terlihat susah untuk disentuh.

Para penghuni sekolah terkagum-kagum melihat kedua cewek itu, bahkan para adik kelas yang baru saja masuk hanya bisa melongo dan tidak berani menatap mereka dengan terang-terangan.

"Cek High Class adik kelas yuk." Ajak Fay kemudian mereka segera berjalan menuju gedung high class junior.

"Ini bukannya kak Fay yang terkenal itu ya dari High Class?"

"Iya, senior kita."

"Cantik banget, auranya kuat banget."

"Itu yang samping kak Fay siapa ya?"

Fay berhenti di depan kerumunan adik kelas High Class dan melipat tangannya didada sambil menatap mereka dengan tatapan angkuh.

"Baru aja masuk udah berisik." sinis Fay membuat beberapa dari mereka menunduk tak berani menatap kakak kelas itu.

"Kok diem sih? gak ada mulut?" bentak Fay membuat mereka mengangkat wajah dan saling menatap.

"M-maaf kak kita gak seng-"

"Emang kenapa sih kalau kita berisik?" Sahut salah satu dari mereka yang sedang duduk santai sambil melihat nail artnya.

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang