34. The truth

136 17 4
                                    

Happy Reading.

•••

"Memangnya apa yang bisa kamu perbuat hah?" Ucap Lyman pada Hope yang masih tersenyum pada Kate.

Hope menoleh pada Lyman kemudian melepaskan bahu Kate.

"Kalian ngancem gue kan untuk gak membeberkan perselingkuhan kalian" Hope terkekeh

"Gila ya, gak mikir apa sebelum ngancem"

Lyman mengernyitkan dahinya dia menarik Kate untuk berdiri di sampingnya saat merasakan aura aneh dari Hope.

"Awas aja kamu bi-"

"Udah pernah liat Kai ngamuk karena gue nggak?" Pertanyaan kurang ajar itu keluar dari bibir Hope.

"Dia tau kalian selingkuh aja udah menggila, apalagi kalau tau gue ternyata anak kalian"

Hope melirik ponselnya, mendapati pesan dari Grania ibu Kaivan, bahwa lelaki itu sedang menuju rumah sakit.

Hope tersenyum sinis, dia memang sudah mengirim lokasinya pada Grania. Dan dia pastikan bahwa Kaivan sudah tahu soal perselingkuhan Lyman.

"Kalian gak akan pernah misahin gue sama Kai, lo pada tau kan anak itu kalau udah menyangkut gue" licik? Tentu saja, Hope memang licik.

Hope perlu menjadi licik untuk bertahan hidup di dunia yang gelap ini.

"HOPE KAMU-" Lyman melotot sambil menunjuk ke arah wajah Hope, dan belum sampai dia melanjutkan kalimatnya suara Kaivan menghentikannya.

"BRENGSEK!" Kaivan tergesa-gesa, dia menepis tangan Lyman yang terarah di wajah Hope kemudian menonjok wajah ayahnya itu.

"KAIVAN!" teriak Kate histeris, Hope juga sama terkejut namun dia hanya diam.

"Bajingan lo, gak akan gue biarin lo nyakitin mama sama Hope!" Ucap Kaivan dengan penuh amarah.

Lyman memegang sudut bibirnya yang luka akibat tonjokan Kaivan, pria itu tersenyum sinis.

"Anak kurang ajar, ini cara kamu menunjukkan sikapmu pada orang tuamu?"

Kaivan meludah. "Hina banget, jangan pernah ngomong tentang gue di mulut kotor lo itu, gak sudi!"

"Kai itu papa kamu, jangan jahat sam-" Kaivan mengangkat tangannya di depan wajah Kate menyuruh wanita itu berhenti bicara.

"Ayo pulang" ucap Kaivan pada Hope yang terdiam di belakangnya.

"Jauhi Hope.."

Kaivan terdiam kemudian menoleh pada Lyman. "Lo gak punya hak lagi sama hidup gue"

Lyman tertawa kecil. "Kaivan, kamu tidak bisa mencintai adikmu sendiri"

Kaivan mengernyit, omong kosong apa lagi ini. Tangan yang digenggam Kaivan mulai mendingin, Hope mulai takut akan kejadian selanjutnya.

Kaivan akan membencinya?

Meninggalkannya?

Hope harus sendirian lagi?

The High Class Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang