Happy reading!
..."ALEA!"
Alea menatap Edellyn bingung, "lo kenapa?"
"Justru gue yang nanya, lo kenapa anjir." Sahut Edellyn. "Lo teriak-teriak gak jelas, untung ini jamkos."
"Hah?" Ucap Alea bingung. "Lah emang tadi gue habis ngapain?"
"Oh, iya tadi lo tidur." Sahut Edellyn menepuk pelipisnya. "Pasti lo mimpi?"
Alea mengerutkan alisnya, sambil mikir. "Eh iya anjir, Rio!"
Edellyn menatap Alea bingung, "kenapa? Rio? Beraninya lo nyebut nama si Bajingan itu."
"Anjir! Sumpah, Rio datang ke mimpi gue!" Sahut Alea. "Gue bener-bener bisa cium wanginya!"
"Gila lo, jadi ceritanya lo mau balikan sama Rio seandainya dia ngajak lo balikan?" Tanya Edellyn, "kalau iya gak tau lagi gue mau bilang apa. Bisa-bisa gue gak temenan sama lo lagi sumpah anjir sumpah."
"Ya engga lah, gue gak bodoh." Sahut Alea memutar bola mata malas, "gue mimpi dia ngajak balikan. Terus gue lupa. Tapi yang gue ingat, dia hampir perkaos gue anjir, sampai ujungnya gue teriak habis itu lari."
"Pantesan lo teriak kayak orang gila, tapi emang gila sih lo." Sahut Edellyn.
"Ye anjir." Ucap Alea. "Emang gue teriak apa?"
"Semua lo sebutin, intinya lo teriak-teriak." Sahut Edellyn.
"Aduh, malu banget gue." Ucap Alea.
"Lo aja yang tidur aja malu, apalagi gue yang di samping lo." Sahut Edellyn. "Jadi pusat perhatian tadi kita, gue padahal udah banguni lo, udah goyang-goyangin badan lo, eh gak bangun-bangun. Lo tidur udah kayak orang meninggoy."
"Bangke." Sahut Alea menoyor kepala Edellyn. "Eh tapi kok sepi?"
"Udah Istirahat bego, terus ada yang bolos juga." Sahut Edellyn.
"Lah kok pada bolos?" Tanya Alea.
"Rapat sampai pulang," sahut Edellyn. "Kantin yuk. Laper gue."
"Yuk lah, gue bayarin lo. Syukuran karena tadi cuma mimpi, sumpah ya panik gue tadi. Anjir tuh mimpi." Ucap Alea sambil merogoh tasnya.
"Yaudahla gas, lumayan uang gue sisa." Sahut Edellyn mengembangkan senyumannya.
...
Kini Alea dan Edellyn hampir selesai makan siang. Sebenernya jam istirahat sudah selesai dari beberapa menit lalu.
Tapi, karena semua guru pada rapat, alhasil kantin masih ramai sampai sekarang.
Mereka berdua tidak duduk di tempat biasa, dikarenakan tempat itu sudah diakui tempat geng Aodra.
Alea dan Edellyn baru tau kalau di sekolah mereka ada geng motor bernama Aodra, kemana saja mereka selama ini?
Katanya sih, gemot ini sudah lama didirikan bahkan dari angkatan tahun lalu-lalu.
Daripada mencari masalah, Alea dan Edellyn kembali mencari meja baru, tapi dapatnya di samping meja penggosip.
Untung dan tidak sih, untung mendapat info-info baru, tidak untungnya dosa dibagi-bagi, mereka juga ikut kecipratan dosa karena tidak sengaja mendengar atau bahkan sengaja mendengar.
Benar saja, kini para penggosip mulai mengobrol santai awalannya, ujungnya ya menceritakan apa yang mereka tau.
"Lo nunggu Reno?" Tanya Alea.
KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Teen Fiction°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...