Happy reading!
..."Pulang lo semua."
Semuanya saling pandang, tidak ada satupun yang berdiri dari duduknya.
"Gue bilang pulang ya pulang!"
Kini Arga yang berdiri, menatap Kenzo dengan tatapan sulut diartikan. Kedua tangannya di sembunyikan di saku celana miliknya. "Gue setuju apa yang dikatakan Alea. Lo gak bisa seenaknya tuduh dia sembarang, dia aja gak marah kalau lo dekat-dekat Jemima. Ya gue tau Jemima duluan yang dekati lo, tapi cewe mana sih yang gak cemburu pacarnya begitu. Lo setidaknya sadar diri juga, kaca di kamar lo kan besar, nanti kalau lo dikamar, ngaca ya."
Setelah mengatakan kalimat panjang untuk pertama kalinya, membuat Lyn dan Reno terpelongo secara bersamaan.
Berbeda dengan Egi dan Ogik, mereka sudah pernah melihat sifat kedua yang dimiliki Arga. Jadi gak beran rasanya.
Arga sudah keluar, disusul dengan Ogik dan Egi. Mereka berdua keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Lyn dan Reno saling pandang, lalu memutuskan keluar juga. Menyusul ketiga sekawan itu.
Setelah benar-benar kosong, Kenzo mencampakkan semua barang yang ada di meja.
"Masa gue terus yang salah sih?!"
"Gue juga pernah benar!"
"Masa gue mulu yang bujuk sih? Gila aja!"
Umpatan demi umpatan keluar semua.
Rumah semakin ricuh, sampah berserakan dimana-mana.
Setibanya di kamar, Kenzo mengobrak-abrik semua benda yang terlihat di depan matanya.
Kaca, kaca yang jadi saksi. Hanya kaca yang masih utuh disini.
"Argh! Lo fikir, lo aja yang bisa marah?! Gue juga bisa!"
...
Alea, kini sudah sampai di rumah. Matanya memerah akibat menahan nangis di sepanjang jalan.
Tanpa fikir panjang, Alea masuk ke kamar mandi, lalu rebahan di bathtub guna menenangkan fikirannya yang kacau.
Masalah sepele. Tapi gak sepele.
Gak adil. Kenzo dekat dengan Jemima, Alea oke aja, fine-fine aja. Sedangkan Alea? Hanya baru bertemu saat itu juga dengan Rio. Sekedar mengobrol, dan gak sampai pegang-pegangan tangan.
Terus, Kenzo langsung cemburu? Oh no!
"Gila aja, gue di marah-marahin. Ya gue marahin balik!"
"Yakin aja, besok gak bakal gue cakepin tuh bocah! Fikirannya gak dewasa! Terlalu protektif!"
"Kalau gue tunangannya tadi, gak apa-apa dia berhak marah. Ini? Baru pacar aja udah belagu!"
"Emang dia aja yang bisa marah kalau gue dekat sama mantan? Lah dia gimana? Bahkan sampai ngelendot-ngelendot mantannya. Gue juga bisa kali, marah-marah kayak gitu!"
Ck!
Selesai mengeluarkan unek-unek nya, Alea keluar dari bathtub dan memakai bajunya.
Rasanya kalau semakin lama berendam, mungkin badannya akan menggigil. Dan bisa saja menjadi es, halunya sendiri.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Ficção Adolescente°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...