Happy reading!
...Ting!
Alea segera bangkit dari duduknya, dan meninggalkan cookies nya tergeletak begitu saja.
Dengan cepat dia berlari ke depan, lalu membuka pintu.
Karena dipikirnya jam sudah menunjukan pukul enam sore, dan Kenzo katanya mau datang di jam segini.
Lebih cepat, karena malam pukul delapan mereka mau malam mingguan, malmingan.
Ketika pintu terbuka, Alea memandangnya terkejut, dengan tatapan aneh.
"Lo?"
Cowo itu mengembangkan senyumnya, lalu melambaikan tangannya. "Hai."
"Lo tau rumah gue dari mana?" Tanya Alea, lalu menutup pintunya.
Alea mengarah ke arah kursi. Dia duduk di kursi teras, diikuti dengan Dion yang ikut duduk di sampingnya.
"Lo lupa, gue tau segalanya?" Tanya Dion sambil tertawa.
"Ada perlu apa Dion?" Tanya Alea.
Dion menggeleng sejenak, "bosen aja. Pas pula lewat rumah lo, yaudah singgah aja."
"Oh." Sahut Alea sambil menganggukkan kepalanya mengerti.
"Ngomong-ngomong lo kenal Rio?" Tanya Dion.
Alea memaku sejenak, lalu mengangguk. "Lo kenal dia juga?"
"Iya, temen dekat gue, dulu." Sahut Dion tertawa.
"Lo kok nanya Rio ke gue, sedangkan lo juga baru kenal gue, masa lo tau aja kalau gue kenal Rio atau ga." Pertanyaan itu keluar dari mulut Alea.
Membuat Dion tertawa, "lo kan pacarnya Kenzo, masa gak tau Rio sih."
"Apa hubungannya dengan Kenzo? Kenzo kenal Rio? Mereka sahabatan? Teman? Atau musuh?" Tanya Alea semakin panjang.
Alea kembali teringat saat pertemuannya dengan Rio saat di Cafe, di saat itu sikap Kenzo yang aneh dan tidak biasa.
Seolah sudah lama kenal dengan Rio, yang berujung musuhan.
Dion tersenyum miring, "lo gak tau? Masa pacarnya sendiri gak tau."
Alea menggeleng polos, membuat tangan Dion terangkat mengusap-usap kepalanya dengan lembut.
Alea terdiam sebentar, "dulu mereka sahabat ya?"
"Dulu." Sahut Dion terjeda.
Bugh!
"ANJING LO!"
Alea dengan segera bangkit, menjauh dari sana.
Kenzo dengan brutal memukuli semua wajah Dion. Tidak peduli dengan Dion yang sudah sedikit mengeluarkan darah di sikunya, yang lukanya belum kering.
Tubuh Dion ditarik oleh Kenzo, membuatnya berdiri. Dion hanya pasrah gak berdaya, tapi wajahnya masih menampilkan senyum miring nya. Seakan menantang Kenzo.
"APA MAKSUD LO BANGSAT?!"
"Cuma mau cuci otak Alea, dari LO!" Jawab Dion ketus. "Biar dia tau, pacarnya itu pecundang! Yang hanya bisa nangis dan kalah saat rebutan pacar! Dan gue mau buktiin sekarang, bahwa yang mau gue ceritai tentang lo itu fakta! Apa?! Lo mau marah? Takut Alea gue ambil ya? Mau nangis lagi?! HAHAHA."
"Bangsat lo!" Teriak Kenzo tepat di kupingnya, membuat Dion meringis. Kini tubuhnya masih terangkat akibat bantuan Kenzo yang menarik kerah bajunya.
Dengan arah mata yang sempoyongan Dion masih saja menantang, ia memandang ke arah Alea lalu tersenyum manis. "Kenali, pacar lo ini yang namanya Kenzo. Dia dulu sahabatan dengan Rio, tapi hanya karena Jemima semua bubar. Gue dulu sahabatan sama mereka sejak lama, tapi gue dan Rio bubar. Oh, lo kenal Jemima kan? Dia cewe yang di rebu-
KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Teen Fiction°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...