Happy reading!
...Kini Alea menggoyangkan tubuhnya kesana kemari dengan lemah, letih, lesu, lunglai. Sprei tempat tidur pun kusut karenanya.
Hari menjelang isya, dan Ayahnya baru saja pulang. Terdengar dari lantai bawah, Mama dan Ayahnya sedang bermanja.
Alea pun memilih beranjak turun dari tempat ternyaman nya. Perutnya sudah keroncongan, di tambah lagi wangi bumbu-bumbu masakan sang Mama membuat nya semakin lapar.
Sesampainya di tangga pertengahan, sudah muncul lah di pandangan Alea kedua manusia yang saling mencintai ini. Siapa lagi kalau bukan Aksa dan Celinne.
"Nah, mulai." Sinis Alea melihat keduanya.
Mata Alea kini ternodai akibat pertontonan di depannya. Sungguh menyebalkan!
Bayangkan saja Ayahnya memeluk sang Mama dari belakang ketika sedang memasak, seperti ala-ala film.
Alea semakin penasaran, asal muasal Mama dan Ayahnya bertemu. Karena memang dia dan kakaknya belum tau sama sekali, mengapa dimana dan kapan kedua orang tua mereka bertemu hingga bisa se-mesra ini.
"Le, kamu gak mau cari pacar?" Tanya Celinne.
Ucapan itu membuat Alea menghembuskan nafas kasar. "Gak deh."
"Masa lalu jangan di ingat terus Le." Ucap Celinne.
"Mama kok ngajarin anaknya pacaran sih?" Tanya Aksa.
Kini aksa sudah duduk di meja makan, di samping Alea duduk. Sedangkan Celinne masih sibuk menata makanan yang sudah siap di sajikan.
"Wah, wanginya." Seru Keenan dari tangga atas.
"Sini kak, makan." Ajak Celinne.
Dengan langkah sedikit di cepatkan, Keenan ke bawah. Lalu duduk di samping Aksa.
"Lo masih berhubungan sama Rio?" Tanya Keenan tiba-tiba.
Tentu saja Alea menggeleng, melihatnya sekilas saja tidak pernah. Rio juga sudah tidak pernah sama sekali muncul di hadapannya mulai satu tahun lalu.
Tapi baru beberapa hari saja Rio muncul di mimpinya, sungguh mimpi itu mimpi yang akan Alea ingat, benci, dan mengkutuknya.
"Kenapa?" Tanya Alea.
Keenan hanya menggeleng.
"Udah, yang terpenting itu pelajaran buat kamu Lea." Ucap Aksa.
"Iya Ayah, lagian waktu pacaran sama dia Alea kan masih polos soal-soal gitu." Sahut Alea, lalu mengunyah makanan buatan Celinne.
Disusul dengan Aksa yang baru saja mau mengambil nasi dari tangan sang Mama.
Sedangkan Aksa sudah mencicipi masakan si Istri tercinta.
...
"BANGUN LO KEBO!"
Tendangan maut dari kaki Keenan membuat Alea terpental.
"WOI!" Sentak Alea tak terima.
"Bangun, gue nanti telat." Ucap Keenan.
"Sebentar!" Ketus Alea. Lalu kembali tidur dengan cara mengkurap.
"Heh curut!" Sentak Keenan. "Kalau lo gak bangun, gue tinggal. Biarin aja nanti lo naik angkot, naik becak, naik gojek, naik go car, habis itu lo di culik. Terus, lo di cincang-cincang. Nanti lo di jual di pasar gelap jadi pelacu-"
"IYA! GUE BANGUN, SEBENTAR TUNGGUIN GUE!" Sontak Alea bangun, lalu berlari terbirit ke kamar mandi.
Keenan tersenyum puas, gini ternyata senjata cara membangunkan Alea.

KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Novela Juvenil°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...