Enam belas|16

25 15 0
                                    

Happy reading!
...

Kenzo berlari tergesa-gesa ke arah kelas Alea.

Kosong, hening sesaat.

Kenzo menghela nafas beratnya, di parkiran gak ada, halte bus gak ada, kantin gak ada dan bahkan di kelas juga Alea gak ada.

Dia mengacak rambutnya kasar, gara-gara Jemima semua ini!

Kenzo sudah tau masalah selanjutnya, Alea akan marah besar-besaran terhadapnya.

Mengetahui mereka sekelas saja Alea sudah mengamuk.

Tanpa berfikir panjang, Kenzo berlari lagi ke arah parkiran. Sesampainya di parkiran dengan buru-buru dia melajukan mobilnya ke rumah Alea.

"Assalamualaikum Mama!" Teriak Alea.

Hening.

"Belum pada pulang semua toh." Gumamnya sendiri.

Langsung saja dia naik ke kamarnya, lalu membersihkan semua kotoran di badannya.

Sesudah itu, dia langsung menjatuhkan badannya di atas tempat tidur. Matanya menatap notif yang muncul di layar atas.

"Oh, mau datang." Gumamnya.

"APA?!"

Dengan cepat Alea bangun dari rebahannya, lalu mengintip di jendela.

"KENZO BANGKE!" Umpatnya teriak.

Dari bawah terlihat Kenzo sudah tepat di dalam halamannya, terlihat Kenzo yang tersenyum ke arah jendela tempat kamar Alea. Sambil di kawal tiga gojek yang masing-masing membawa satu boneka yang ukurannya hampir se badannya.

Dengan cepat dia berlari ke bawah, lalu membuka pintunya.

"Maaf." Cicitnya pelan.

Gojek sudah pergi, bonekanya sudah terletak di teras rumah Alea.

Semua boneka ini sama bentuk dan ukuran, tapi berbeda dengan warnanya. Ada merah jambu, biru muda dan putih.

"Buat?" Tanya Alea masih di depan pintu.

Kenzo turun dari motornya, lalu memberikan beberapa makanan, dan plastik kresek lainnya yang isinya belum Alea ketahui.

"Boleh gue masuk dulu?" Tanya Kenzo.

"Bukan muhrim!" Ketus Alea. "Dirumah gak ada orang!"

"Yaudah, bonekanya aja yang masuk." Ucap Kenzo masih tersenyum dengan suara lembutnya. "Sama nih, makanan buat mengembalikan mood lo."

Dengan cepat Alea mengambil tiga plastik kresek dan satu paper bag berisi macam-macam makanan ringan dan berat.

Lalu memasukannya ke dapur, setelah itu dia kembali ke teras.

Kenzo terlihat duduk di kursi lipat, sambil memijat-mijat pelipisnya.

"Ada masalah apa lo?" Tanya Alea.

Kenzo menghentikan pijatannya, lalu menatap Kenzo. "Masalah apa Le?"

"Kayaknya lo pusing banget." Sahut Alea.

Kenzo menggeleng pelan, "bonekanya gak mau di bawa masuk nih?"

Alea mengambil tiga boneka sekaligus dengan kesusahan. Lalu di letakannya pelan-pelan di satu persatu sofanya.

"Udah?" Tanya Kenzo.

"Menurut lo?" Tanya Alea kembali.

"Sini duduk," ucap Kenzo lembut. "Gue jelasin semua ya."

Alea menuruti perkataan Kenzo, dia duduk tapi terhalang satu kursi di tengah-tengah mereka.

"Yaudah, kalau masih marah." Ucap Kenzo.

hate so loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang