Tujuh belas|17

17 14 0
                                        

Happy reading!
...

"Malam cantik!" Pekik Kenzo ketika duduk di sofa.

Alea menatap Kenzo sinis, jangan harap dirinya sudah tidak ngambek lagi hanya gara-gara bujukan semalam. "Sokab lo!"

"Aku bilang ke Mama loh. Bukan lo." Ucap Kenzo tertawa.

Celinne menoleh ke arah mereka berdua, "ih Mama memang cantik tau."

"Kamu berani sekali goda istri saya!" Ketus Aksa langsung memeluk pinggang istrinya.

Kenzo menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, gaya tambahan untuk menutup malu.

Niatnya ingin membuat Alea cemberut, eh malah jadi nyalinya yang ciut.

"Yaudah, aku peluk Alea aja Om!" Seru Kenzo sudah siap-siap ingin memeluk.

"BELUM SAH!" Pekik keduanya.

Belum tau aja mereka berdua Alea dan Kenzo sudah berpelukan sewaktu di motor.

Kenzo tersenyum kikuk, "bercanda Om
Tan."

"Lo mau ngapai?" Tanya Keenan yang baru saja turun dari kamarnya.

"Lo mau ke mana Kak?" Ucap Alea kembali bertanya.

"Ke rumah pacar." Sahut Keenan tertawa.

"Kamu kok gak cerita sama Mama, Kak?" Tanya Celinne yang masih setia di peluk oleh Aksa. "Cerita ih, kamu gak seru."

Aksa menatap kedua anaknya, nyatanya mereka sekarang sudah besar, sudah mempunyai dunia masing-masing.

"Nanti kan kalau Keenan mau cerita, ya dia bakalan cerita." Ucap Aksa. "Kamu mau kemana Dek?"

Alea menatap Ayahnya, "dirumah aja lah."

"Gak asik kamu, malam minggu ini loh, masa dirumah aja." Ucap Aksa.

"Kan udah Kenzo apelin Om." Ucap Kenzo tertawa.

"Mama mau keluar sama Ayah, masa kalian berdua di rumah." Ucap Celinne melihat keduanya.

"Yaudah Tan, rencana Kenzo mau ajakin Alea jalan-jalan." Sahut Kenzo.

Alea menatap Kenzo dengan tajam, "kita masih kemusuhan ya!"

"Tadi sekolah, kita udah baikan Le. Masa kita kemusuhan lagi?" Tanya Kenzo memelas. "Tapi semalam sore lo bilang percaya sama gue."

"Gak baik kalau musuhannya lama-lama." Ucap Aksa memperingati.

"Yaudah iya, gue siap-siap dulu bentar." Ucap Alea pasrah, lalu naik ke kamar untuk mengganti bajunya.

"Ma, Yah aku pergi dulu ya." Pamit Keenan. "Mama mau nitip apa?"

"Kayaknya gak deh Kak, kan Mama sama Ayah nanti mau pergi juga." Sahut Celinne.

"Yaudah." Sahut Kenzo, lalu dia memakai helm. Setelah itu dia memandang kenzo yang duduk sambil asik memainkan handphone nya. "Eh lo, curut!"

Kenzo menatap Keenan, lalu menunjuk dirinya sendiri. "Kenzo bang?"

"Lo jangan macem-macem ya sama adek gue, kalau sempat ketahuan, bisa gue gorok lo hidup-hidup!" Peringat Keenan, lalu dia pergi keluar rumah.

"Kamu masih masa ospek, Ken." Ucap Celinne terkikik. "Masih lampu kuning tuh. Kalau lampu merah, kamu bakalan di diemin aja sama Keenan."

Kenzo mengangguk mengerti.

"Yaudah, Saya mau siap-siap dulu sama istri tercinta." Ucap Aksa. "Hati-hati di jalan, jangan ngebut."

"Iya Om." Sahut Kenzo.

hate so loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang