Delapan|08

29 13 0
                                    

Happy reading!
...

"Assalamualaikum!"

Suara itu? Huh pasti suara Kenzo!

Alea memutar bola mata jengah, Kenzo mulu yang muncul. Gak ada gitu pangeran yang mau menggantikannya?

"Masuk Nak." Ucap Celinne berteriak dari arah dapur.

Kebetulan juga Ayahnya sedang mencuci mobil, gak kerja?

Cuti dua hari, katanya sih pusing mikirin pekerjaan melulu. Bagusan berdua bermanja bersama sang istri.

Oh iya, kebetulan saja pintu dua dua terbuka. Jadi kalau ada yang berteriak dari arah dapur, otomatis akan kedengaran.

"Wah elo rupanya." Ucap Keenan tiba-tiba. "Lo mau anteri Alea kan?"

"Iya bang." Sahut Kenzo, sambil meletakan helmnya di meja.

"Bagus deh, gue otw ya." Ucap Keenan, tanpa ada sahutan Keenan sudah terlebih dahulu menjalankan motornya.

"KAK WOI TUNGGU GUE!"

Teriak Alea dari lantai atas. Setelah melihat kedatangan Kenzo tadi, Alea kembali ke atas untuk mengambil tasnya. Sengaja mengabaikan Kenzo.

"Apasih nak, teriak mulu." Tegur Celinne yang sudah di ruang tamu. "Eh, ada Kenzo rupanya."

Dengan sigap Kenzo menyalimi Celinne, tentu di balas dengan Celinne.

"Yasudah sana berangkat nak." Ucap Celinne kepada Alea.

"Sama Kenzo?" Tanya Alea.

"Iyalah, Ayah gak mau anterin kamu. Ayah mau berduaan sama Mama." Ucap Aksa tiba-tiba seusai mencuci mobil.

Lalu langsung memeluk istrinya dengan tatapan hangat.

"Ah, gak seru!" Ucap Alea kesal.

"Gambaran masa depan kita Le." Celetus Kenzo. "Ayo berangkat."

"Halu lo!" Teriak Alea.

"Udah ya, Ayah mau berduaan sama Mama." Ucap Aksa lalu melangkah bersama ke kamar atas.

Alea berdecih.

"Ayo Le, nanti telat." Ucap Kenzo.

Tanpa menyahut Alea keluar lalu langsung naik ke motor besar Kenzo. Senyum Kenzo mengembang, pelan tapi pasti. Ayo kenzo semangat meluluhkan hati Alea!

Dengan sigap tangannya langsung memakaikan Alea helm, Alea menatap Kenzo sinis.

"Gue bisa sendiri!" Ucapnya.

Bukannya menyahut, Kenzo tetap kukuh melanjutkan kegiatannya. Setelah selesai, Kenzo naik lalu menarik tangan Alea mengeratkan ke pingangnya.

"WOI! BUKAN MUHRIM!"

Tanpa menyahut, Kenzo menjalankan keretanya. Alea juga langsung melepaskan kaitan yang dibuat Kenzo tadi.

Tanpa sadar sepasang mata menatap mereka dengan senyum dan tatapan yang susah diartikan.

Rasa cemburu menggebu, rasa ingin menghabisi Kenzo juga semakin meningkat.

Mengingat, dia dan Kenzo masih mempunyai hubungan yang belum di selesaikan.

Dan Alea? Apa hubungannya?

Tanya saja pada rumput yang bergoyang hahaha.

...

"Udah mulai dekat aja ya." Sindir Edellyn.

Baru saja meletakan tas nya, belum juga duduk, sudah disuguhi pernyataan menyebalkan ini.

hate so loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang