Sembilan belas|19

22 14 0
                                        

Happy reading!
...

"Pagi cantik!" Sapa Kenzo sudah di depan pintu dengan tangan kirinya yang memegang helm.

Alea menoleh lalu tersenyum, "lo bilang ke Mama ya?"

Kenzo menggeleng tegas, "pagi cantiknya Kenzo."

"Aduh masih pagi udah gombal aja." Ucap Celinne tertawa. "Udah masuk sini Nak."

Kenzo melepaskan sepatunya, lalu masuk dan menyusul ke arah dapur.

"Udah sarapan?" Tanya Alea.

Kenzo mengangguk, "Om mana Tan?"

"Oom kamu itu masih tidur lah, ambil cuti satu hari si Oom." Sahut Celinne.

"Lah, Bang Keenan kemana? Kok gak ada batang hidungnya Tan." Tanya Kenzo.

"Gak sekolah." Sahut Celinne, "dia kalau senin pasti keseringan izin gak sekolah."

"Udah ah banyak tanya lo," ucap Alea. "Ayo berangkat, nanti telat."

Kenzo dengan cepat bangkit lalu menyalimi Celinne. Setelah itu dia memakai sepatunya dan langsung menaiki motor. Diikuti dengan Alea.

Di perjalanan tidak ada percakapan antara keduanya.

Kenzo yang fokus mengendarai motornya, sedangkan Alea yang sibuk membuka mulutnya untuk memasukan angin ke dalam tenggorokan nya.

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, mereka sampai juga di sekolah.

Semua menatap mereka berdua lagi, kabar mereka berdua sudah resmi pacaran sudah tersebar luas.

"Apa lo lihat-lihat gue!" Ketus Alea sesudah membuka helmnya.

Kenzo memandang ke arah yang dipandang Alea.

"Jangan galak-galak, nanti cantiknya pudar sedikit." Ucap Kenzo, lalu menyambut tangan Alea dan menggandengnya.

'HIYAKKKK ANJIR BAPER GUE!'

Pekik kan cewe-cewe di parkiran ini membuat Kenzo melonjak kaget.

'Kenzo ketampanan lo di mundurin sedikit'

"Apa lo lihat-lihat pacar gue?!" Ketus Alea sambil berjalan memandang ke arah belakang dengan tatapan tajam.

Kenzo terdiam sebentar, lalu memandang Alea. "Lo gak kesambet?"

"Gak!" Sahut Alea masih ketus. "Apa lo lihat-lihat gue? Mau gue colok mata lo?!"

Kenzo menggeleng cepat, "gak. Ih yaudah ayo ke kelas. Sayang jangan galak-galak dong."

Alea tidak menyahut, dia langsung mengikuti langkah kaki Kenzo dari samping.

Ketika sampai di depan kelas, mereka berdua berhenti tepat di depan pintu. "Jangan galak-galak."

Alea tersenyum kecil ketika Kenzo mengacak-acak rambutnya. "Jangan di acak-acak rambut gue!"

"Gemesin banget sih kalau lagi begini." Ucap Kenzo semakin gemas, lalu mencubit pipi Alea. "Kayaknya yang tadi bukan lo, soalnya kayak orang kesetanan gitu, kan gue takut. Kalau lagi gini kan imut, gemesin pengen gue culik bawa ke rumah."

"Enak banget pacaran di depan pintu." Sindir Edellyn ketika baru mau masuk.

Disitu juga ada Reno yang menggeleng melihat ketua geng Aodra itu membucin.

hate so loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang