Dua puluh sembilan|29

16 9 0
                                    

Happy reading!
...

"Rambut gue jadi acak-acakan."

"Bawel banget lo."

Sahutan Kenzo membuat Alea juga melakukan hal yang sama, yang dilakukan Kenzo terhadap nya.

"Rasain noh, rambut lo jadi acak-acakan." Ketusnya.

Kenzo tertawa kecil melihatnya, lalu memberhentikan kegiatan mengganggu Alea. Ia menata rambutnya, lalu duduk di pos satpam.

"Kok duduk di sini?" Tanya Alea heran.

"Cepet ganti baju sana, kita mau jalan-jalan." Perintah Kenzo.

"Ke?" Tanya Alea.

"Masih banyak tanya, cepetan ganti bajunya." Ucap Kenzo gemas.

"Ck, iya." Sahut Alea malas, lalu ia masuk ke dalam rumah meninggalkan Kenzo yang sendirian di pos satpam.

Karena guru pada sibuk hari ini, semua murid di pulangkan lebih cepat tanpa terkecuali.

Kenzo memilih duduk di luar karena Celinne masih menemani Aksa yang sedang berada di kantor.

Sedangkan Keenan pasti belum pulang sekolah. Kenzo tau, karena sudah izin terlebih dahulu, oleh Aksa langsung.

Beberapa menit menunggu, Alea keluar dengan menggunakan pakaian yang sederhana.

"Tumben gak lama?" Tanya Kenzo.

Alea menggeleng kecil, "males mandi. Masa tadi ada kecoa di kamar mandi, yaudah deh gue ganti baju aja. Eh tapi, wangi gak? Bau ya?"

Kenzo mendengus-dengus lalu menjepit hidungnya, "ih bau."

"Seriusan." Pekik Alea.

"Iya, bau ih bau." Ejek Kenzo dengan tangannya yang masih mengapit hidungnya.

Alea cemberut, "bacot ah."

"Bercanda," ucap Kenzo menjeda. "Sayang."

Demi apapun, jantung Alea sudah berdangdut di dalam.

"Kapan nih, jalannya?" Tanya Alea.

"Sekarang," sahut Kenzo.

Setelah keduanya naik di atas motor, Kenzo menunggu sebentar guna memanaskan motornya.

"Mau ke mana?" Tanya Alea.

"KUA."

"Serius weh." Ucap Alea.

"Lo mau gue seriusin?" Tanya Kenzo sambil menatapnya dari kaca spion. "Oke fiks, ayo ke KUA sekarang!"

"Kenzo! Eh woi!" Teriak Alea panik, karena motor sudah melaju, dan mungkin saja mengarah ke KUA beneran.

...

Cit!

Gila!

"LO BENERAN KE KUA?!"

Kenzo memejamkan matanya sejenak menahan gendang telinga yang nyeri karena mendengar teriakkan Alea.

"Ngapai ke sini anjir!" Pekik Alea. "Gue masih mau sekolah, masih mau bebas, masih mau semuanya lah. Gila aja, kalau nanti udah nikah, gue jadi babu lo, gak mau!"

"Kalau lo nikah sama gue, dijamin lo gak akan jadi babu gue." Ucap Kenzo menjeda sejenak. "Gue bakalan bantu lo bersihin rumah, ngasuh anak, bahkan lo gak perlu repot-repot masak, nanti gue yang masak. Lo mau cari pembantu juga gak apa-apa, dua? Tiga? Atau sepuluh pembantu?"

hate so loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang