Tiga puluh|30

11 5 0
                                        

Happy reading!
...

"Brengsek lo!"

"Tai! Gaada otak lo!"

"Seenaknya aja lo bilang ke orang tua gue, lo cinta sama gue, bulshit sama lo!"

Kenzo menatap Alea sangat lekat, "bicarakan baik-baik dulu, masalahnya apa?"

"Halah, lo pacaran sama gue karena mau menang taruhan kan?" Tanya Alea dengan nada remahnya.

Di taman belakang, mereka berdua sudah cekcok sejak lama. Awalannya sikap Alea yang cuek, mendadak diam.

Membuat Kenzo bingung, dan akhirnya Kenzo memutus menanyakan sebab apa yang membuat Alea mendadak cuekin nya.

"Sumpah ya, gue gak tau masalahnya apa, tiba-tiba lo udah marah-marah gak jelas di depan gue." Spontan Kenzo berucap.

"Masih kurang jelas?" Tanya Alea geram. "Lo pacaran sama gue, karena mau menang t-a-r-u-h-a-n kan?!"

Dengan kata taruhan yang du tekankan, membuat alis Kenzo berkerut. "Taruhan apanya? Siapa yang bilang?"

"Ck, anak IPS." Sahut Alea malas. "Yaudah putus aja, ayo!"

"Gila lo!" Ketus Kenzo. "Gak semudah itu gue dapeti lo!"

"Oh, berarti emang taruhan kan? Kalau lo putusi gue kenapa? Oh, bakalan lenyap duitnya gitu?" Cerocos Alea sambil tertawa remeh.

"Siapa yang bilang taruhan sih?!" Tanya Kenzo semakin ketus, "anak IPS, siapa orangnya?"

"Lo gak perlu tau." Sahut Alea.

"Cepet Alea, siapa orangnya?" Tanya Kenzo mendesak.

"Udah deh, jujur aja lo. Emang karena taruhan, lo berusaha dapeti gue kan?!" Tanya Alea juga mendesak. "Jujur aja lo! Goblok banget gue mudah tergiur sama, lo!"

"Anjing!" Spontan kata itu keluar dari mulut Kenzo, membuat si empu menutup mulutnya.

"Kasar juga lo." Ucap Alea terkekeh.

"Apaansih." Bantah Kenzo. "Gue aja gak tau apa-apa tiba-tiba lo udah marah-marah sama gue gak jelas. Barusan aja semalam mesra-mesra, udah ada aja masalah. Lo jangan terlalu percaya omongan orang, dong!"

"Lah, situ lagi berusaha mengelak ya?!" Tanya Alea mengejek.

"Siapa yang ngelak?" Tanya Kenzo kembali sambil mengontrol dirinya agar tidak kelewatan. "Kan gue berhak dong bela diri gue sendiri, emang gue gak pernah tuh taruhan begituan."

"Ck, bohong lo!" Desak Alea.

"Kalau ada masalah, ya di omongin pelan-pelan." Saran Kenzo.

Membuat Alea kembali tertawa. "Huft, lo mau tau orangnya?"

"Siapa?" Tanya Kenzo dengan cepat.

"Dion." Sahut Alea.

Sahutan Alea membuat Kenzo tertawa kencang, "omongan Dion lo percaya. Lagi pula, lo kok bisa kenal dia?"

"Kenal aja." Sahut Alea.

"Denger ya, gue gak pernah taruhan sama siapapun, demi dapeti lo. Dan, lain kali jangan terlalu percaya sama omongan orang lain, tentang gue maupun diri lo sendiri." Tangan Kenzo yang mengelus lembut rambut Alea, dengan matanya yang menatapnya tulus sambil menjelaskan.

"Halah, bohong lo." Cerca Alea masih kukuh.

"Gak, Alea." Sahut Kenzo, dengan matanya yang masih menatap Alea.

Alea yang di tatap gelagapan, sambil mencari arah sudut pandang lain. "Ya-yaudah, jangan gitu dong lihatnya."

"Kenapa?" Tanya Kenzo sambil tertawa. "Dangdutan jantung lo?"

hate so loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang