Happy reading!
..."Mana sih tuh orang!" Kesal Alea.
Dasar bodoh! Alea masih saja mencari-cari seseorang yang mempunyai nomor itu.
Hap!
Alea terkaget, hampir saja handphone nya terlepas dari cengkeraman. Kepalanya memutar ke arah kanan, melihat cowo tengil bin songong ini sudah duduk di sampingnya. Pantas saja mejanya sedikit bergoyang.
"Sendirian aja nih."
Alea memutar bola matanya malas, "lo lagi lo lagi."
"Lo harus bersyukur, makan siang di temani cowo ganteng kayak gue!" Seru cowo itu.
"Dih!" Pekik Alea. "Songong lo, tengil!"
"Gue perhatikan, lo dari tadi celingak-celinguk gak jelas." Ucapnya.
"Dih, ngapai lo perhatiin gue." Nyolot Alea.
"Masa gak boleh sih?" Sahut nya. "Gue kan calon pacar lo!"
"Mimpi lo anjir!" Ketus Alea.
Cowo itu mengelus dada sabar, "emang lo nyariin siapa sih dari tadi?"
Alea menunjukkan nomor misterius itu, "nih yang punya nomor ini. Lo ada kenal ga nomornya? Masa dia tau gue ada di kantin, terus katanya dia ada di kantin yang sama. Kan gue takut!"
Cowo itu tertawa kecil melihat tingkah Alea. "Ya mana gue tau."
"Ish, gue fikir lo tau." Ketus Alea sambil memicingkan matanya.
"Yaudah, blok aja kali." Ucapnya.
Alea menggeleng pelan, "gak ah. Kayaknya gue mau keluar dari zona nyaman gue, gue udah mulai mau berhubungan sama cowo lagi."
Cowo itu mengerutkan dahinya bingung. "Lah, apa urusannya sama nge-blok nomor itu?"
Alea menyentil dahi cowo di sampingnya pelan, "bego lo! Kepo bener, dah ah gue mau ke kelas."
Tanpa sahutan dari cowo tengil bin songong ini, Alea langsung melangkahkan kakinya sambil membawa kotak bekal yang sudah ringan karena isinya sudah habis.
"WOI LO KELAS BERAPA?"
Teriakan itu tak di gubris Alea, dia jalan santai saja hingga tubuhnya tak terlihat di balik pohon rindang yang menutupi lorong persimpangan.
...
Jam pelajaran terakhir di mulai. Pelajaran ini, pelajaran yang sangat di benci oleh Alea meskipun dia warga negara Indonesia.
Ya, pelajaran bahasa Indonesia. Bukan benci dengan bahasanya, pelajarannya, tapi gurunya.
Bu Ria, itu nama gurunya, nama lengkapnya kurang tau sih. Bu Ria kini sudah tua, sudah mendekati masa pensiunnya.
Ibu ini selalu di juluki bu dongeng. Karena setiap materi yang di jelaskan nya selalu saja membuat semua murid mengantuk.
Walau sudah tua, bu ria selalu semangat mengasih dua materi sekaligus, katanya mengejar materi biar cepat selesai.
Jadi, kalau sudah mendekati ujian, anak murid udah tuntas semua nilai-nilai nya. Dan bahkan dia tidak repot untuk merekap nilainya.
Tuk!
Meja seketika bergoyang sedikit. Alea melihat ke samping, Edellyn sudah menyerah dengan matanya sendiri.
Edellyn tidur!
Tidak masalah, karena Bu Ria tipe guru kalau ada anak muridnya yang tidur akan di biarkan saja.
Katanya sih, 'saya tau kalian capek, jadi saya kasih waktu luang kalian untuk tidur kalau memang benar-benar mengantuk. Saya tau juga, kalian harus menguasai beberapa banyak pelajaran dan materi-materi nya, sedangkan saya sendiri guru hanya memahami satu pelajaran yang saya minati untuk saya ajarkan lagi ke kalian.'
![](https://img.wattpad.com/cover/330529277-288-k442406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Подростковая литература°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...