Happy reading!
..."Sirik lo monyet!"
"Lo yang monyet!"
"Lo induknya!"
"Lo buyutnya! Mau apa lo?!"
"STOP! UDAH!" Teriak Alea jengah, "lo berdua yang mirip monyet!"
Kenzo mengecutkan bibirnya, "Alea ih! Gara-gara lo Gik!"
Ogik menunjuk dirinya, dan raut wajahnya tak terima. "Lo yang mulai!"
"Udahh!" Pekik Alea, ia memandang keduanya dengan malas.
Perihal membuang kecoa saja, mereka berantem.
Alea geli dengan kecoa yang masuk ke dalam sepatunya, Ogik yang melihat dengan senang hati ingin membantu Alea mengeluarkan kecoa itu dari sepatunya.
Kenzo yang melihat itu gak terima, ia menyingkirkan tangan Ogik, lalu berusaha merebut sepatu milih Alea.
Akhirnya mereka berebutan untuk membuang satu kecoa di sepatu Alea. Gara-gara itu keduanya saling menyolot karena tidak ada yang menang.
Pasalnya sepatu itu ditarik paksa dengan satu tarikan saja, sepatu sudah di tangan Arga. Lalu di rogohnya sepatu Alea, dan mengambil satu kecoa yang sudah sedikit sakaratul maut.
Dengan santai ia melempar ke parit, lalu mengibas-ngibas kan tangannya di hadapan Ogik dan Kenzo.
Akibat itulah keduanya ini berantem, karena merasa mereka tidak ada yang menang salah satunya.
"Istirahat nanti ke kelas gue ya." Kenzo menatap Alea, ia sudah mengalihkan pembicaraan.
Sudah usai berantem nya, Ogik dan kawan-kawan kembali ke kelas. Tersisa Alea dan Kenzo.
Sudah pasti Alea menggeleng, "yakali gue yang nyamperin lo."
Kenzo tersenyum kecil, "gue jemput. Tapi makannya di kelas gue ya."
"Males." Sahut Alea malas. "Nanti ketemu sama Jemami!"
Kenzo menggeleng kepalanya dengan tertawa kecil, lucu sekali pacarnya ini. "Namanya Jemima, Alea. Ada apa dengan Jemima, sebegitunya kah lo benci dia?"
"Gue gak benci loh, ish." Ucap Alea tak terima, siapa juga yang membencinya.
"Terus itu apa?" Tanya Kenzo. "Dia masa lalu gue, sekarang gue fokus ke lo, insyaallah masa depan gue. Calon istri, haha."
Alea memalingkan wajahnya tersipu malu, "udah deh mulai. Gue mau ke kelas lah, keburu masuk."
Kenzo mengangguk, " yaudah. Tapi, nanti gue jemput lo, makan di kelas gue ya. Ajakin Edellyn juga, Reno nanti sibuk urusin kartu ujian di kelas, secara dia kan wakil Osis."
Alea mengangguk, lalu pergi begitu saja masuk ke dalam kelas.
...
"Alea."
Suara Edellyn secara tiba-tiba membuatnya menoleh.
"Gue kebelet boker." Ucapnya memelas. "Tapi gue takut izin sama Bu Berta."
"Ck, beban lo." Setelah mengucapkan itu Alea berdiri lalu mengangkat tangannya satu, "bu boleh izin ke toilet?"
Bu berta melorotkan kaca matanya, lalu menyipitkan mata, "boleh."
Fyuh!
Syukurnya.
Dengan bergegas, Edellyn keluar diikuti dengan Alea di belakang berjalan santai.

KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Fiksi Remaja°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...