Happy reading!
..."Hoddie gue mana?"
Jemima yang merasa bahunya di senggol pun menoleh. Ia menatap Kenzo dengan tatapan pujian. "Lo jangan pakai sweater hitam dong! Kan makin ganteng!"
Kenzo memutar bola matanya jengah, "katarak mata lo. Mana hoddie gue?"
"Nih." Ucapnya sambil menyerahkan Tote bag.
"Gak perlu tote bag nya, gue cuma perlu Hoddienya." Ucap Kenzo datar, tanpa mengambil tote bag yang diberikan oleh Jemima.
"Yaudah di terima dulu." Ujar Jemima, masih menggantung kan lengannya. "Di dalamnya ada hoddie lo."
"Gue bilang perlu hoddie nya aja." Ucap Kenzo. "Lo keluarkan Hoddienya, buru!"
"Ck." Umpat Jemima kesal. "Iya-iya! Nah ini hoddie lo, udah gue cuci."
"Nah kan. Lo masukin apa di dalamnya?" Tanya Kenzo ketika sudah memegang hoddienya.
"Cuma jam tangan doang." Ucap Jemima lesu. "Kenapa sih lo jadi gini? Sebelum pacaran sama Alea, lo masih biasa aja sama gue. Lo juga gak gini cara bicaranya. Lo berubah!"
"Apa urusannya sama lo? Mau gue berubah, gue jungkir balik, salto, kayang-kayang jadi kuntilbapak juga bukan urusan lo!" Ketus Kenzo.
"Lo semalam ajakin gue pulang bareng, lembut banget. Sekarang udah datar aja bicaranya, jangan-jangan lo bunglon ya?" Tanya Jemima.
Kenzo menatapnya tajam, "kan udah gue bilang, bukan urusan lo!"
Kenzo mengingat hal semalam saja sudah membuatnya meringis geli. Rasa penyesalan terbit di benaknya.
Flashback on!
Kenzo berlari ke arah lapangan sekolah. Benar saja, Jemima masih berdiri di bawah pohon rindang.
Dengan segera ia berlari menjemput nya, bukan ingin kembali oleh Jemima, tapi ingin membuatnya seolah-olah seperti umpan pembalas dendam.
"Lo pulang sama siapa?" Tanya Kenzo dengan nafas tersengal.
Jemima menggeleng, sambil mengecutkan bibirnya. "Gak tau."
"Ayo sama gue!" Ajak Kenzo.
Jemima melamun sekejap, "dia ngos-ngosan hanya untuk jemput gue? Dia nanyai gue pulang sama siapa? Dia ngajak gue pulang bareng? Fiks! Dia mau balikan sama gue!"
Plak!
"Ayo!" Ketus Kenzo.
Jemima yang pundaknya di pukul oleh Kenzo pun tersadar. Ia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Lo gak mau pulang bareng gue?" Tanya Kenzo terkejut. "Yakin?"
"MAU!" Spontannya. "Gila aja gue gak mau pulang sama lo."
"Yaudah ayo!" Ajak Kenzo dengan tergesa.
Ia berfikir nanti Alea dan Rio keburu pergi. Dan tidak melihat mereka berdua. Alhasil, senjata makan tuan, kan?
"Baju gue nanti basah, putih soalnya." Ucap Jemima dengan nada di kecilkan.
"Ck! Beban lo." Ketus Kenzo. "Suruh siapa lo pakai baju ketat kurang ketat, lo fikir lo lagi di klub? Ini di sekolah, kalau perlu gue tegaskan, ini sekolah!"
"Gak ngaruh, semua baju putih juga kalau basah, menepak dalamnya." Sahut Jemima.
Dengan segera Kenzo memberikan hoddie abu nya. "Nih pakai!"

KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Ficção Adolescente°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...