Happy reading!
..."KAK, KOMPORNYA TOLONG MATIIN DONG!"
Alea turun dari sofa, lalu mematikan kompor yang berisi air sudah matang.
Seusai itu, ia menghampiri Celine yang sedang menjemur di halaman belakang rumah.
"Ma, nanti Lea mau pergi." Pamitnya.
Celine menatap anaknya sebentar lalu kembali menjemur. "Sama Kenzo?"
"Iya." Sahut Alea. "Boleh?"
"Ya udah." Sahut Celine. "Nanti juga Mama mau ke kantor Ayah, temeni Ayah. Kak Keenan juga mau kerja kelompok."
"Loh? Ayah kerja? Minggu loh." Tanya Alea bingung.
"Gak tau tuh, Ayah mu." Sahut Celine, lalu masuk sambil menenteng dua keranjang yang sudah kosong.
Tak mau ambil pusing, Alea pun ikut masuk tidak lupa menutup pintu dan menguncinya.
Ia naik ke atas, susana rumah minggu kali ini sepi. Karena ada kegiatan masing-masing.
Biasanya hari minggu, ramai. Walaupun, diisi dengan empat orang saja. Ayah dan Mamanya yang menonton televisi di ruang tengah, Abang nya yang kebiasaan bermain game di meja bar dapur, dan dirinya bingung kesana-kemari ingin apa.
Terkadang juga, mereka bermain game bersama dan memasak ala-ala koki juga pastinya.
Kakinya melangkah ke kamar, sambil membawa beberapa cemilan yang sudah dibuat oleh Aremi.
Tangan kirinya membawa satu piring dengan isi tiga brownies coklat kesukaannya dan Keenan, tangan kanannya memegang secangkir susu coklat.
Setelah sampai di kamarnya, Alea masuk dan duduk di kursi meja belajar.
Ia mencabut handphone nya dari colokan, lalu mengecek notifikasi yang diberikan oleh Kenzo. Namanya tertera di layar utama.
"Gak jadi?" Monolognya sendiri.
Ia melempar handphone nya ke kasur, lalu memakan cemilannya. Seusai mengemil, ia mencuci tangan dan merebahkan dirinya di kasur.
Notifikasi Kenzo membuatnya semakin kesal, pasal nya Kenzo mengirim pesan kalau dia tidak jadi datang ke rumah Alea.
Dan pastinya, jadwal minggu yang di janjikan Kenzo juga batal.
"Beneran gaada duit, kan lo." Tanya Alea sendiri dengan kesal.
Tanpa membalasnya, Alea turun. Dilihatnya Keenan sudah bersiap-siap pergi untuk kerja kelompok.
Sedangkan Ayahnya masih sibuk membersihkan kandang burung jalak, kesayangannya.
"Jam berapa perginya, Nak?" Tanya Celine tiba-tiba dari arah dapur.
Alea menggeleng, "gak jadi Ma."
"Loh kenapa?" Tanya Celine lagi.
Alea mengangkat bahunya acuh, lalu kembali lagi ke atas. "Nanti kalau mau pergi kunci dari luar aja Ma, Alea kan punya kunci cadangan di kamar. Alea sendiri aja di rumah ya."
"Yasudah." Sahut Celine.
Setelah masuk ke kamarnya, kenzo menelponnya, membuat Alea memutarkan bola matanya malas.
Banyak sekali alasan Kenzo.
'Apa?'
'Maaf Le, sepupu gue datang
yang dari Australia''Terus?'
'Gue mau jemput ke bandara, dan
gak mungkin gue tinggali dia,
padahal jauh-jauh dari Australia'

KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Teen Fiction°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...