Happy reading!
..."JANGAN LARI KALIAN!"
Teriak itu membuat semuanya mengumpat kesal, dan terkejut pastinya.
Sera dengan cepat membuang puntung rokoknya ke arah belakang.
Arga yang menutupi wajahnya dengan buku novel tebalnya.
Ogik dan Egi hanya diam saja menatap ketiga temannya yang sedang kebingungan.
Kenzo menatap temannya dengan tatapan sulit diartikan. "NGAPAI PADA DIAM ANJIR?! KABUR BEGO!"
Grep!
Siapa yang duluan ketangkap? Pasti Arga!
Anak itu kalau udah ketahuan pasrah mulu keadaannya.
Sial!
Gak mungkin mereka ninggalin Arga kan? Mereka se tim, kalau kena satu ya kena semua. Itu baru namanya kompak!
"Kalian semua, ikut bapak!"
Dengan pasrah kelima orang ini berjalan membuntuti Pak Jeno.
Mata Kenzo tak sengaja menatap sosok cewe yang kini tengah berdiri di lapangan dengan sikap hormat.
"Itu siapa Pak?" Tanya Kenzo ke Pak Jeno.
"Ya saya tidak tau." Sahut Pak Jeno.
Setelah masuk di ruangan BK, mereka semua di beri wejangan-wejangan. Sepertinya mereka sudah bosan, karena biasanya mereka setiap hari masuk ke ruangan itu dengan kasus yang sama.
Jadi, mereka udah tau hukumannya. Dari dulu gak pernah berubah.
"Udah Pak, hukumannya sama kan?" Tanya Kenzo.
Pak Jeno mengangguk. "Mau saya suruh dahulu, atau kalian langsung saja keluar?"
Tanpa menyahut, kelima orang ini langsung ke arah lapangan. Berjejer dan menghadap ke arah bendera dengan sikap hormat.
Diikuti dengan Pak Jeno yang berjalan ke lapangan, guna memastikan mereka akan menjalankan hukuman.
"Eh, Alea." Ucap Egik.
Semua menatap ke arah Egik.
Lain dengan Kenzo dan Pak Jeno menatap ke arah Alea.
"Alea? Saya sudah senang loh, kamu sudah tidak masuk BK lagi." Ucap Pak Jeno. "Saya kira kamu sudah tobat, ternyata sama aja. Kamu kenapa lagi ini? Ketahuan bolos sama guru siapa?"
Alea menggeleng kikuk, Pak Jeno membuat Alea malu sekarang. Masalah-masalah dulunya ketahuan kan. "Saya itu Pak, saya gak mendengar penjelasan Bu Berta gara-gara melamun."
"Pantesan saja, yasudahla." Sahut Pak Jeno lalu kembali ke BK.
Kini tinggal keenam orang ini yang sedang menjemurkan dirinya ke cahaya matahari yang menyeringit.
"Lo sini Gik." Ucap Kenzo. "Gue mau di samping Alea."
Egik menunjukan dirinya sendiri bingung. "Gue?"
"Gak, monyet yang di Berastagi!" Ucap Kenzo kesal. "Ya elo! Jadi siapa lagi?"
"Oh iya, oke-oke." Sahutnya tertawa.
Kini posisi mereka sudah bertukar, Kenzo menatap wajah Alea dengan lekat. Kelihatannya keringat Alea sudah bercucuran.
Jantung Alea sudah tentu berdetak dua kali lipat lebih cepat saat ditatap intens seperti itu oleh Kenzo.
"Sampai kapan?" Tanya Kenzo lembut.
"Apanya?" Tanya Alea kembali.
"Hukuman lo berlaku." Ucap Kenzo.
![](https://img.wattpad.com/cover/330529277-288-k442406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
hate so love
Teenfikce°Gais maaf banget, untuk cover, judul dan deskripsi cerita di ubah. Untuk isi cerita 💯% isinya sama, gak ada sedikit pun yang diubah. Alurnya juga masih nyambung dengan judul baru kok° Jangan terlalu membenci seseorang, nanti menjadi cinta. Seperti...