"Hero... tunggu!"
Alliona mulai meronta untuk melepas tangan Hero. Tapi Hero tak bergeming. Laki-laki itu terus menarik lengan Alliona dan berjalan menuju pesisir laut.
"Kenapa kita kesini? Bukannya kau bilang kita akan ke wilayah Seelies?" tanya Alliona setengah berseru.
Lelaki itu tetap diam tak menyahut.
"Lepaskan tanganku! Jangan paksa aku untuk terus berlari..!" Alliona mengguncangkan lengannya, nafasnya juga memburu. "Kau bukan Hero! Lepaskan tanganku!"
Mendengar itu, lelaki itu akhirnya menghentikan langkahnya. Dia menoleh kebelakang dan membuat Alliona terkejut bukan main. Kini laki-laki dihadapannya bukan lagi sosok Hero, melainkan kaum Elf Air.
Alliona tidak menduga bahwa pria itu telah menyamar menjadi Hero.
"Kenapa kau ingin menculikku?!" tanya Alliona dengan nada tinggi."Kau juga akan tahu nanti. Sekarang ikutlah denganku!" lelaki yang seumuran dengan Alzhery itu kembali berbalik dan menguatkan cengkramannya pada lengan Alliona.
Alliona meronta lagi. Kali ini cukup kuat untuk membuat pria itu melepaskan tangannya. Namun semua itu tidak lama karena sejurus kemudian, dua orang pria lainnya datang dan ikut menyeret Alliona pergi. Satu pria tadi lalu menggunakan sihirnya hingga Alliona dibuat tak sadarkan diri.
***
Hero baru saja tiba di tenda. Ia juga melihat Alzhery dan kedua pengikutnya yang sudah tiba lebih dulu. Hero lekas menghampiri mereka. Ia melihat Luna yang nampak syok. Salah satu prajurit dengan luka parah di perutnya tengah berbaring lemah di tenda Alliona.
"Apa yang terjadi disini? Dimana Alliona?" Tanya Hero cemas. Alzhery yang mendengar itu lekas mendekati Hero sambil memicingkan matanya tajam.
"Bukankah dia baru saja pergi bersama Anda, Pangeran?!"
Hero mengernyit terkejut. "Tidak. Justru aku kesini karena ingin mengetahui bagaimana keadaan Alliona. Siapa yang bilang bahwa dia pergi denganku?"
"Aku," sahut Luna. "Aku sendiri yang melihatmu memanggil Alliona dan membawanya pergi dari area tenda."
"Tunggu! Sepertinya terjadi kesalahan pahaman disini," tukas Alzhery. Ia pun menatap Luna. "Kau melihat wujud Jamie sebagai Silva?"
Dengan mata yang masih berkaca-kaca, Luna mengangguk.
Alzhery berdecak, ia mendesis panik. "Silva bersamaku sedari tadi, dan dia masih berada disana bersama para prajurit Avoenus yang lain."
Perasaan Luna sedikit lega mendengar bahwa kakak laki-lakinya itu baik-baik saja.
Alzhery kemudian menelan ludah. Kedua pundaknya seketika melemas. "Aku yakin semua ini adalah ulah kaum Elf Air. Mereka menyamar untuk mengalihkan perhatian orang-orang di tenda dan menculik Alliona."
"Maafkan aku Alzhery. Sebenarnya sejak tadi aku melarang Alliona untuk keluar tenda. Namun Alliona memaksa untuk keluar dan aku juga benar-benar panik jika itu benar Silva," ucap Luna menyesal.
Alzhery menghembuskan nafasnya pelan. Berusaha tetap tenang. "Tidak apa-apa Luna. Apa kau tahu dimana kira-kira mereka membawa Alliona?"
"Sepertinya mereka berlari kearah pesisir. Jika tidak di istana bawah laut, kemungkinan mereka membawanya ke markas kapal yang tidak jauh dari pesisir."
![](https://img.wattpad.com/cover/309116597-288-k114312.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Forget You
Fantasy[FANTASY-ROMANCE] "Kenapa rasanya sesakit ini?!" Hidup menjadi gadis seperti Alliona Wyne Caitlin? Tragedi kebakaran yang menewaskan kedua orang tuanya membuat Alliona harus tinggal seorang diri sejak usianya 10 tahun. Gadis malang itu juga pernah...