17. New Place

42 2 0
                                        

Setelah lima belas menit melalui hutan lebat, mereka tiba disana. Terlihat beberapa penduduk sudah berdiri di depan tenda menyambut kadatangan mereka. Salah satu pemimpin berseru untuk memberi hormat pada Alliona dan Alzhery.

Alliona dibantu Alzhery menuruni kuda. Al terkejut melihat jumlah penduduk desa yang sedikit lebih banyak dari sebelumnya. Di tengah hutan lebat kedalaman pulau Neroland itu, para penduduk yang selamat mendirikan setidaknya tujuh buah tenda darurat untuk mereka tinggal, bersembunyi disana sampai kondisinya benar-benar aman.

Alliona juga melihat kehadiran Luna dan Silva yang berdiri diantara penduduk Avoenus. Mereka menatap kedatangannya dengan wajah yang sedikit gusar.

"Siapa mereka?" Alzhery berbisik pada Eros seraya menatap kearah penduduk.

"Mereka adalah sebagian penduduk desa Castellar yang selamat tuan. Mereka sudah tiba di pulau ini lebih dulu sebelum kami," jawab Eros pelan.

Alzhery hanya mengangguk. Lalu menyuruh Alliona agar segera istirahat di salah satu tenda. Dua orang wanita paruh baya yang biasa melayani Alliona pun menghampiri lalu mengantar Alliona masuk kedalam tenda.

"Alzhery, sepertinya kita perlu berbicara," ujar Silva menghampiri.

Alzhery mengangguk singkat. 
"Baiklah."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kami sudah berbicara pada Ratu Fae, mereka tidak mengizinkan penduduk kalian untuk tinggal di wilayah Seelies."

"Apa alasannya?" tanya Alzhery.

Silva menghembuskan nafasnya, menunduk. Akhirnya Luna yang menjawabnya. "Mereka mengetahui ramalan itu. Mereka berfikir kehadiran Alliona akan membawa kekacauan di wilayah Seelies. Ratu Fae tidak ingin Alexus menyerang kaum dan wilayahnya jika ia menyembunyikan Alliona di kastil."

"Ramalan? tapi bukankah dari ramalan itu seharusnya..."

"Ya memang. Tapi pemahaman mereka agak berbeda dalam menyikapi ramalan itu. Kaum Seelies, yang selama ini hidup damai di negerinya selalu menyimpan ketakutan akan perperangan," terang Silva memotong.

Alzhery mengernyit, merasa tidak terima. Namun ia berusaha menahan kekesalannya.

"Tapi bukannya selama ini wilayah Seelies selalu menerima siapapun yang ingin menetap disana?" celetuk salah satu warga yang juga tidak setuju.

"Untuk kali ini sepertinya... tidak. Ratu Fae tidak ingin mengambil resiko agar kaumnya selamat. Kami sudah membujuknya, tapi beliau tetap tidak bisa membantu."

"Egois. Mereka pikir dengan  menyelamatkan kaumnya sendiri mereka akan terhindar dari perang?!" celetuk satu warga lainnya kesal.

Sejenak suasana hening. Tak ada yang menimpali lagi.

Never Forget YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang